RADARMUKOMUKO.COM - Wali majdub adalah istilah yang digunakan untuk menyebut orang-orang yang dekat dengan Allah dan memiliki karomah atau kemampuan luar biasa.
Wali majdub berbeda dengan wali 'alim, yang menempuh jalan perwalian dengan ilmu dan amal. Wali majdub menempuh jalan perwalian dengan cinta dan rindu kepada Allah.
Wali majdub sering tampak seperti orang gila atau nyeleneh di mata orang awam. Mereka tidak peduli dengan urusan dunia, harta, tahta, atau pangkat. Mereka hanya peduli dengan Allah, yang menjadi tujuan dan sumber kebahagiaan mereka.
Mereka tidak membutuhkan bukti atau dalil untuk meyakini keberadaan Allah, karena mereka sudah merasakan kehadiran Allah di dalam hati mereka.
Wali majdub kadang mengeluarkan ucapan atau tindakan yang aneh dan tidak sesuai dengan syariat. Namun, hal ini bukan karena mereka bermaksiat atau menentang Allah, melainkan karena mereka terlalu mabuk dengan cinta Allah.
BACA JUGA:Seleksi PPPK 2023 Sukses, BKPSDM Mukomuko: 2024 Pemkab Tetap Usulkan Formasi CASN
Mereka tidak sadar dengan apa yang mereka ucapkan atau lakukan, karena mereka sudah hilang kesadaran diri. Mereka hanya sadar dengan Allah, yang mengisi seluruh jiwa mereka.
Salah satu wali majdub yang terkenal di Indonesia adalah Habib Abu Bakar Assegaf. Beliau adalah seorang habib atau keturunan Nabi Muhammad SAW yang lahir di Gresik, Jawa Timur pada tahun 1925 M/1344 H dan wafat di Jakarta pada tahun 2010 M/1431 H.
Beliau adalah pendiri Pondok Pesantren Al-Anwar di Jakarta, yang menjadi salah satu pusat pengajian dan dakwah Islam di Indonesia.
Habib Abu Bakar Assegaf memiliki banyak karomah, salah satunya adalah mampu menyembuhkan orang sakit tanpa obat.
Kisah ini terjadi pada suatu hari ketika beliau sedang berada di rumah sakit untuk menjenguk seorang santrinya yang sakit parah. Di sana, beliau melihat seorang wanita yang sedang menangis di depan kamar pasien. Beliau pun mendekati wanita itu dan bertanya, "Apa yang terjadi?"
BACA JUGA:Misteri Gunung Bromo Yang Disucikan Suku Tengger, Tempat Bersemayamnya Para Dewa
Wanita itu pun menceritakan bahwa suaminya sedang kritis dan tidak bisa dioperasi karena ada masalah dengan jantungnya.
Dokter pun sudah menyerah dan mengatakan bahwa suaminya tidak akan bertahan lama. Wanita itu pun meratap dan memohon kepada Allah agar memberikan kesembuhan kepada suaminya.
Habib Abu Bakar Assegaf pun merasa kasihan dan berkata, "Jangan bersedih, Allah Maha Penyembuh. Apakah Anda mau saya doakan suami Anda?" Wanita itu pun mengangguk dan berkata, "Ya, habib. Saya sangat berharap suami saya sembuh."