RADARMUKOMUKO.COM - Syaikh Abdul Qadir Jailani adalah salah satu ulama sufi yang sangat dihormati dan dikagumi oleh banyak orang.
Ia lahir di Jailan, Iran pada tahun 1077 M dan wafat di Baghdad, Irak pada tahun 1166 M.
Ia adalah pendiri tarekat Qadiriyah, salah satu tarekat sufi tertua dan terbesar di dunia. Ia juga dikenal sebagai Sultanul Auliya, yang berarti raja para wali.
Selain memiliki ilmu agama yang luas dan mendalam, Syaikh Abdul Qadir Jailani juga memiliki karomah atau kemampuan luar biasa yang hanya dimiliki oleh orang-orang yang dekat dengan Allah.
Salah satu karomahnya yang paling terkenal adalah mampu mengubah air laut menjadi air tawar.
BACA JUGA:Menuai Kontroversi, Bupati Mukomuko Beberkan Alasan Jembatan Menggiring Bisa Dipercepat
Kisah ini terjadi pada suatu hari ketika Syaikh Abdul Qadir Jailani sedang berada di sebuah kapal yang melintasi lautan.
Ia bersama dengan beberapa murid dan pengikutnya hendak menuju ke tanah suci Makkah untuk menunaikan ibadah haji.
Namun, di tengah perjalanan, kapal mereka mengalami kerusakan dan terdampar di sebuah pulau yang tidak berpenghuni.
Syaikh Abdul Qadir Jailani dan rombongannya pun terpaksa harus tinggal di pulau itu sambil menunggu bantuan.
Namun, mereka menghadapi masalah yang besar, yaitu kekurangan air tawar untuk minum dan berwudu.
Mereka hanya memiliki sedikit persediaan air tawar yang dibawa dari kapal, sedangkan di pulau itu tidak ada sumber air tawar sama sekali.
Syaikh Abdul Qadir Jailani pun merasa kasihan kepada murid dan pengikutnya yang haus dan kehausan.
BACA JUGA:Pemkab Mukomuko dan KPU Teken NPHD untuk Anggaran Pilkada 2024, Ini Besarannya
Ia pun berdoa kepada Allah agar memberikan air tawar kepada mereka.