Saat itu rumah sang Jenderal yang berlokasi di di jalan Teuku Umar No.40, Menteng, Jakarta Pusat, sudah dikepung.
Pierre hendak beristirahat di ruang tamu terpasksa mengaku sebagai Jenderal Nasution, demi melindungi Pak Nas dan keluarganya.
Akhirnya pria yang memiliki perawakan putih tegap nan tampan itu dibunuh secara kejam dan kemudian jenazahnya dimasukkan secara paksa ke lubang kecil di kawasan Jakarta Timur atau yang kini dikenal dengan nama Lubang Buaya.
Diceritakan, sebelumnya Pierre dan kekasihnya Rukmini sudah mempersiapkan acara pernikahan pada November 1965. Namun apa daya, semuanya kandar dan sirna akibat peristiwa G30S PKI. Sang Pahlawan Revolusi Indonesia, Kapten Pierre Tendean keburu wafat.
Kapten Pierre Tendean dan Rukmini Chaimin bertemua, saat Pieree ditugaskan sebagai Komandan Peleton Batalyon Tempur 2, Kodam II Bukit Barisan di Medan.*