RADARMUKOMUKO.COM – Konflik perang antara Palestina dan Israel di Timur Tengah memberikan dampak yang cukup signifikan terhadap beberapa hal salah satunya adalah perekonomian.
Bahkan, ada beberapa perusahaan yang cukup diuntungkan dari adanya gerakan boikot produk Israel baik itu di Indonesia maupun internasional.
Seperti yang diketahui, konflik antara Palestina dan Israel membuat timbulnya sebuah gerakan boikot produk-produk buatan Israel atau yang berafiliasi dengan Israel.
Tak hanya di Indonesia, di sejumlah negara seperti Malaysia, Kuwait, Mesir, Qatar, dan sejumlah beberapa negara mayoritas muslim juga melakukan gerakan yang sama.
Bahkan, dengan adanya gerakan tersebut banyak sekali nama-nama produk perusahaan internasional yang terkena dampaknya.
Namun, dalam sebuah ulasan yang dimunculkan oleh Daily Sabah memperlihatkan sejumlah perusahaan yang ternyata diuntungkan dari adanya gerakan boikot produk Israel tersebut.
Berdasarkan ulasan tersebut, perusahaan yang memproduksi makanan-makanan halal akan dicari oleh masyarakat di tengah seruan boikot produk Israel belakangan ini.
Ketua Dewan KTT Halal Dunia dan Ketua Diacover Events, Yunus Ete mengatakan bahwa pencarian alternatif terhadap barang-barang Israel telah meningkat di banyak negara di seluruh dunia.
BACA JUGA:Pedagang Kebutuhan Rumah Tangga Sepi Pembeli, Dampak Boikot Produk Pro Israel
Hal inilah yang akan menjadi titik balik meningkatnya peminatan produk halal di dunia.
“Situasi Ini telah mengarahkan permintaan terhadap produk-produk bersertifikat halal. Terutama dalam tiga minggu terakhir, penjualan produk-produk bersertifikat halal mulai dari makanan hingga bahan bahan kebersihan, obat-obatan hingga tekstil, telah menunjukkan peningkatan lebih dari 100%,” terangnya.
Beberapa waktu lalu, dalam KTT Halal Dunia ke-9, permintaan produk halal akan meningkat dalam lima tahun ke depan.
Namun, pada momen ini permintaan meningkat signifikan seiring dengan gerakan boikot produk Israel dan beberapa produk Amerika Serikat.
“Kami Menyelenggarakan KTT Halal Dunia ke-9 dan Pameran Halal Organisasi Kerjasama Islam (OKI) Ke-10 2023 di Pusat Pameran Istanbul antara November 23-26 tahun ini. Produk halal, yang secara global melampaui 7 triliun Dollar dan diperkirakan akan mencapai 10 triliun dolar dalam lima tahun ke depan. Kini mengalami pertumbuhan yang lebih cepat dengan momentum yang ada saat ini,” terang Ete.*