RADARMUKOMUKO.COM - Air dan minyak merupakan dua zat cair yang sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari.
Air digunakan untuk berbagai keperluan, seperti minum, mandi, mencuci, dan lain-lain.
Minyak juga digunakan untuk berbagai keperluan, seperti memasak, mengolesi, dan yang paling penting adalah sebagai bahan bakar mesin.
Namun, mengapa hanya minyak yang bisa digunakan sebagai bahan bakar mesin, sedangkan air tidak bisa?
Apa yang menjadi perbedaan antara air dan minyak sehingga menentukan kemampuan mereka sebagai bahan bakar? Berikut adalah penjelasannya.
BACA JUGA:Pinang Solusi Pinjaman Hingga Rp 25 Juta, 15 Menit Cair dan Cicilan Bulanan Ringan
BACA JUGA:Daftar Pemilih Calon Presiden di 38 Daerah, 2 Provinsi Kurang dari 500 Ribu Jiwa
Pertama, air dan minyak memiliki perbedaan dalam hal komposisi kimia.
Air tersusun dari molekul H2O, yaitu dua atom hidrogen dan satu atom oksigen yang terikat secara kovalen.
Minyak bumi tersusun dari senyawa hidrokarbon, yaitu senyawa yang mengandung atom karbon dan hidrogen yang terikat secara kovalen.
Kedua, air dan minyak memiliki perbedaan dalam hal sifat fisika.
Air memiliki titik didih rendah, yaitu sekitar 100 derajat Celcius pada tekanan normal.
Minyak bumi memiliki titik didih tinggi, yaitu berkisar antara 40 sampai 400 derajat Celcius, tergantung pada jenis dan komposisi hidrokarbonnya.
Ketiga, air dan minyak memiliki perbedaan dalam hal reaksi kimia.
Air merupakan zat yang stabil, yaitu tidak mudah bereaksi dengan zat lain.