Serangan Belanda ini mampu membawanya masuk ke wilayah ibu kota Bone, namun ternyata cara itu masih gagal karena raja dan para pembesar kerajaan sudah pergi mengungsi ke wilayah pedalaman.
Perang yang berlangsung selama 10 tahun dari tahun 1825 hingga 1835 ini pun berakhir dengan adanya perjanjian damai yang dilakukan oleh Raja Bone.
BACA JUGA:Sosok Naga Bonar, Pejuang Bandel Yang Suka Bikin Huru-Hara dari Sumatera Utara Era Belanda
Namun sebagai bangsa anti penjajahan, rakyat Bone tidak berhenti begitu saja. Walau raja sudah menandatangani perjanjian damai, rakyat Bone kembali melakukan serangan pada Belanda.
Pada tahun 1859 pun Belanda kembali mengirim pasukan ke Bone yang dipimpin oleh Letnan Jenderal Jan van Swieten. Serangan ini menjadi serangan yang paling dahsyat karena banyak pasukan Belanda yang gugur dan terpaksa mundur.
Pada serangan kedua Belanda berhasil membuat Bone kembali dalam kekuasaanya pada tahun 1860. Namun, secara resmi Bone jatuh kekuasaan Belanda adalah pada tahun 1905.*