Sederet Pahlawan Nasional Yang Jarang Diingat, Jarang ada Dalam Buku Pelajaran

Senin 16-10-2023,21:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

Sebenarnya, K. H. R. As’ad Syamsul Arifin merupakan keturunan Sunan Ampel dan Sunan Kudus, sehingga perjuangannya untuk kemerdekaan Indonesia juga tidak terlepas dari nilai agama.

Mayor Jenderal TNI Isman

Mas Isman mempelopori berdirinya Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP), bahkan terlibat dalam pertempuran yang terjadi di Malang.

BACA JUGA:Sultan Hasanuddin dan Putra-Putrinya, Kisah Keharmonisan Keluarga Pahlawan yang Melawan Penjajah

BACA JUGA:Kisah Cinta Beda Agama Pahlawan Nasional, Terpisah Karena Keadaan Hingga Ditembus Peluru

Kutipan Mas Isman yang cukup terkenal hingga saat ini adalah “Karena pengorbanan rakyat demikian besarnya terhadap perjuangan bangsa, hendaknya selalu dipupuk rasa rendah hati, luwes dalam penampilan, namun tetap tegas dalam berpegang pada prinsip-prinsip perjuangan.

Jangan sekali-kali menyakiti hati rakyat, jangan angkuh, dan suka menakut-nakuti rakyat”.

I Gusti Ngurah Made Agung

Predikat Raja Badung II sudah disandang oleh I Gusti Ngurah Made Agung. Sesuai dengan namanya, beliau adalah raja yang berasal dari Badung, Bali.

Meskipun I Gusti Ngurah Made Agung gugur ketika Perang Puputan, namun beliau telah berhasil membangkitkan semangat perjuangan masyarakat Bali dalam melawan Belanda.

Moehammad Jasin

Dikenal sebagai Bapak Brimob Polri setelah berhasil mendirikan satuan eliter Brimob. Tokoh pahlawan kemerdekaan yang berasal dari kalangan kepolisian adalah Komisaris Jenderal Dr.H. Moehammad Jasin. 

Ia ikut berperang dalam Agresi Militer Belanda I, Agresi Militer Belanda II, hingga pertempuran 10 November.

Tidak tanggung-tanggung, beliau pun meminta seluruh anggota kepolisian untuk bisa berjuang di medan pertempuran.

Kyai Haji Abdul Wahab Hasbullah

Kyai Haji Abdul Wahab Hasbullah dalam melawan penjajah Jepang,  menjadi seorang Panglima Laskar Mujahid atau Hizbullah.

Kategori :