Sumpit ini disebut sipet yang berbentuk panjang dengan lubang pada bagian tengahnya, dan dipakai untuk menembakkan jarum-jarum anak sumpit dengan cara ditiupkan keluar.
Jarum-jarum sumpit ini juga kerap dibubuhi racun mematikan yang sangat ditakuti oleh musuh. Maka senjata inilah yang membuat pasukan Belanda ketakutan menghadapi suku Dayak.
Pada masa penjajahan, tiap etnis dan daerah memiliki perjuangannya sendiri dalam melawan tentara lawan.
Salah satunya adalah Suku Dayak yang berperang melawan Belanda dengan cara yang luar biasa. Mereka menyiapkan pasukan yang mereka sebut dengan pasukan hantu atau ghost warrior.
Pasukan hantu ini bukanlah pasukan biasa. Konon mereka mendapat kekuatan arwah leluhur atau mahluk halus suku Dayak yang dipanggil kembali untuk melindungi bumi Borneo dari bahaya yang mengancam.
Pasukan hantu ini hanya berbekal senjata tradisional khas suku Dayak yaitu sumpit beracun dan mandau.*