Kyai Jalak Ngore Keris Milik Pangeran Diponegoro Membuat Pemiliknya Tidak Luka Oleh Peluru atau Sajam

Sabtu 07-10-2023,11:30 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Ahmad Kartubi

RADARMUKOMUKO.COM - Salah satu warisan budaya Indonesia yang memiliki nilai sejarah dan magis adalah keris. Keris adalah senjata tradisional yang berasal dari Jawa dan telah banyak digunakan oleh para pejuang kemerdekaan Indonesia dalam menghadapi penjajah.

Keris tidak hanya berfungsi sebagai senjata tajam, tetapi juga memiliki nilai simbolik, magis, dan sakral bagi orang Jawa. Keris diyakini memiliki kekuatan sakti yang dapat melindungi pemiliknya dari bahaya dan membantu mencapai tujuan.

Bentuk keris yang meliuk-liuk sengaja dibuat agar dapat menimbulkan luka yang menyakitkan saat menembus kulit musuh. 

Selain itu, keris juga memiliki ukiran yang indah pada bagian gagangnya, yang biasanya menggambarkan tokoh-tokoh mitologi atau hewan-hewan mistis. Keris sering digunakan sebagai pelengkap pakaian adat atau dimasukkan ke dalam makam bangsawan.

Salah satu pejuang kemerdekaan Indonesia yang terkenal menggunakan keris adalah Pangeran Diponegoro. Beliau adalah pahlawan nasional yang memimpin Perang Jawa melawan Belanda pada tahun 1825-1830.

BACA JUGA:Senjata Andalan Sultan Hasanuddin Keris Cakra Donya, Bisa Memancarkan Cahaya Terpaksa Diserahkan Ke Belanda

BACA JUGA:Keris Kyai Naga Siluman Pusaka Sakti Pangeran Diponegoro, Konon Berisi Roh Naga Bisa Berubah Wujud

Pangeran Diponegoro memiliki beberapa keris kesayangan, salah satunya adalah keris Kyai Jalak Ngore. Keris ini diyakini memiliki kekuatan gaib yang dapat membuat pemiliknya tidak terluka oleh peluru atau senjata tajam (sajam).

Keris Kyai Jalak Ngore memiliki bilah berwarna hitam dengan pamor berbentuk bintik-bintik putih seperti jalak.Pamor adalah pola yang terbentuk pada bilah keris akibat proses pembuatan yang melibatkan logam-logam berbeda.

Pamor dipercaya dapat mempengaruhi sifat dan kekuatan keris. Keris Kyai Jalak Ngore juga memiliki gagang berbentuk naga dengan mata berwarna merah.

Keris Kyai Jalak Ngore menjadi saksi sejarah perjuangan Pangeran Diponegoro melawan penjajah. Keris ini sering dibawa oleh beliau dalam pertempuran dan menjadi lambang semangat juangnya.

Sayangnya, keris ini hilang saat Pangeran Diponegoro ditangkap oleh Belanda pada tahun 1830. Beliau dibuang ke Makassar dan meninggal di sana pada tahun 1855.

Hingga kini, keberadaan keris Kyai Jalak Ngore masih menjadi misteri. Ada yang mengatakan bahwa keris ini dibawa oleh Belanda ke negerinya, ada juga yang mengatakan bahwa keris ini masih ada di Indonesia, tetapi disembunyikan oleh orang-orang tertentu. Meskipun begitu, keris Kyai Jalak Ngore tetap menjadi salah satu simbol kesaktian senjata pedang milik pejuang kemerdekaan Indonesia.

Artikel ini dilansir dari berbagai sumber : grid.id dan suara.com

Kategori :