Hal ini tidak cukup disukai oleh pihak pemerintah. Pram saat itu sampai dibuang ke Pulau Buru. Ia harus menerima nasib 14 tahun dipenjara tanpa peradilan, yang kemudian justru melahirkan karya monumentalnya, tetralogi Pulau Buru.
Itulah diantara tokoh yang pernah dipenjara akibat dari perbedaan dalam politik. Kemungkinan itu pula, orang menganggap politik itu kejam.*