RADARMUKOMUKO.COM - Tradisi Ubasute yaitu membuang orang tua yang sudah sakit-sakitan anaknya ke gunung atau hutan dengan dibiarkan sendiri disana sampai meninggal, antara dongeng dan fakta.
Hingga kini, tradisi ini masih jadi perdebatan antara mitos dan fakta. Tidak cukup bukti tentang tradisi ubasute sehingga tradisini ini dikenal sebagai legenda belaka.
Terlepas dari mitos ataupun fakta, tidak sepantasnya seorang anak meninggalkan orangtua yang merawatnya sejak kecil.
Selain tidak bermoral, perilaku ini juga melanggar hukum dan bisa terancam pidana bagi siapa pun yang melakukannya.
Dirangkum dari berbagai sumber, diceritakan tradisi yang dinamai dengan Tradisi Ubasute terjadi di Jepang dan bahkan kisah ini melegenda dalam cerita rakyat Jepang.
Praktik ubasute ini dilakukan dengan alasan untuk mengurangi beban mereka, dan mengurangi jatah orang yang harus diberi makan. Saat itu kondisi Jepang dilanda gagal panen dan kekurangan makanan di masa lalu.
BACA JUGA:Mengenal Ciri Khas Rumah Boyang, Rumah Adat Tradisional Sulawesi Barat
Menurut Ancient Origins, tradisi ubasute sebenarnya berasal dari India yang datang melalui China pada abad ke-6. Kisah dari India tersebut menceritakan seorang raja yang membenci orangtuanya.
Biasanya dilakukan oleh anak laki-laki dengan cara menggendong ibu mereka di atas punggung. Para pria ini kemudian akan membawa orang tua mereka ke gunung atau hutan lebat dan meninggalkannya sendirian, baik dengan sedikit bekal makanan atau tidak.
Sang ibu kemudian akan menemui ajal karena kelaparan, dehidrasi, hipotermia, serangan binatang buas atau kombinasi hal tersebut.
Tak sepenuhnya orang tua yang ditinggalkan mengalami kepikunan, terkadang ada saja yang masih memiliki kemampuan mengingat yang baik dan mungkin masih bisa turun gunung untuk kembali ke rumah.
Tapi memilih untuk tidak melakukannya sebagai bentuk pengorbanan bagi anak dan keluarganya.
Salah satu tempat yang disebut-sebut sering dijadikan praktik ini yaitu tempat bunuh diri terkenal, Hutan Aokigahara yang berada di kaki gunung Fuji.
BACA JUGA:Mengenal Tarian Pitu, 7 Peradian Adat Tradisional Suku Toraja, Keputusan Bersifat Mutlak