RADARMUKOMUKO.COM - Terkait isu kacamata hitam Ir. Soekarno tembus pandang, sejak dulu sering dibicarakan, ada yang percata dan ada yang tidak. Masyarakat awam tentu banyak yang meyakini cerita ini.
Dikatakan kacamatan hitam Soekarno, saat orang yang menggunakan pakaian lengkap di depan akan terlihat tenpa busana atau telanjang. Juga diisukan karena kacamata tembus pandang pula Soekarno berpidato selalu bersemangat dan berapi-api.
Namun cerita ini tidak mendasar, sebab Soekarno selalu berpidato dengan semangat dan berapi-api, walau tanpa menggunakan kecamatan. Ini bisa dilihat dari dokumen poto maupun video saat Seokarno ada di vidium.
Maka ada kemungkinan isu kacamata tembus pandang ini, pada masa lalu sengaja dihembus oleh lawan-lawan politiknya atau orang yang tidak menyukai Soekarno saat itu.
Karena diketahui, Soekarno pernah diprotes hingga di demo massa karena pernikahannya dengan banyak wanita. Ada 9 orang istri Presiden Soekarno yang tercatat dalam sejarah perjalanan bangsa ini.
BACA JUGA:5 Kamar Soekarno Diantaranya Dikenal Miliki Kekuatan Mistis, Hanya Pernah Ditempati Jokowi
BACA JUGA:5 Istri Soekarno Yang Memiliki Anak, Fatmawati dan Hartini Lahirkan 7 Anak Sang Proklamator
Yang pasti sampai sekarang kecamatan peninggalan Soekarno "Kacamata Hitam" ini masih misteri, baik keberadaannya maupun tentang isu tembus pandang yang banyak dikatakan.
Pada masa itu kacamata hitam belum begitu femiliar di tengah masyarakat di kampung-kampung, masih termasuk barang yang jarang ditemukan. Hingga warga awam banyak yang menganggap kacamata ini barang mewah dan langka serta punya kelebihan tertentu.
Salah satu contoh kisah Cut Zahara Fona, perempuan asal Aceh tidak lulus SD. Namun ia memiliki ide jenius yang bisa membohongi orang se-Indonesia.
Dimana ia mengklaim janin dalam perutnya bisa bica dan mengaji. Masyarakat bahkan rela antre untuk menempelkan telinganya ke perut si ibu demi mendengarkan suara sang janin. Ajaib, dari perut itu memang terdengar suara orang bicara, kadang bahkan mengaji Al Quran.
Hebatnya, kasus janin bisa ngaji itu sampai dipercayai Wakil Presiden Adam Malik. Pak Wapres era Soeharto itu diyakinkan adiknya jika janin bisa mengaji itu memang benar adanya. Adam Malik lantas mengundang Cut Zahara Fona agar datang ke Istana Wapres.
Namun akhirnya kedok Cut Zahara tersingkap ketika perempuan ini berkunjung ke Banjarmasin. Panglima Daerah Kepolisian (sebutan Kapolda waktu itu) Kalimantan Selatan Brigjen Abdul Hamid Swasono tidak percaya ada janin bisa bicara. "Manusia tidak bisa bicara di dalam air (ketuban)," kata Abdul Hamid waktu itu.
Kapolda memerintahkan anak buahnya untuk mengungkap kasus itu. Kapolres Banjarmasin ditemani istri dan polwan waktu itu lantas menemui Cut Zahara dan pura-pura ingin mendengarkan suara si janin.
BACA JUGA:Pasukan Copet dan PSK Yang Hancurkan Jembatan dan Turunkan Bendera Belanda, Bikin Soekarno dan Moestopo Ketawa