Pertempuran Laut Aru, Saat Pesawat dan Kapal Belanda Menyerang 3 Kapal Perang NKRI, Aksi Heroik Yos Sudarso

Senin 02-10-2023,08:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

Ketiga KRI kemudian melaju, tiba-tiba terdengar dengung pesawat mendekat, lalu menjatuhkan flare yang tergantung pada parasut. 

Keadaan tiba-tiba menjadi terang-benderang, dalam waktu cukup lama. Tiga kapal Belanda yang berukuran lebih besar ternyata sudah menunggu kedatangan ketiga KRI.

BACA JUGA:Fakta Unik Kehidupan Mahasiswa di Korea Selatan yang Banyak Orang Belum Tahu

BACA JUGA:Kosa Kata Yang Sering Diucapkan Mirip Bahasa Belanda, Termasuk Beha, Handuk, Kamar dan Berikut Ini

Kapal Belanda melepaskan tembakan peringatan yang jatuh di samping KRI Harimau. Kolonel Sudomo memerintahkan untuk balas menembak namun tidak mengenai sasaran. Komodor Yos Sudarso memerintahkan ketiga KRI untuk kembali. Ketiga kapal pun serentak membelok 180°. 

Naas, KRI Matjan Tutul macet dan terus membelok ke kanan. Kapal-kapal Belanda mengira manuver berputar itu untuk menyerang mereka. Sehingga mereka langsung menembaki kapal itu. Tembakan pertama meleset, tetapi tembakan kedua tepat mengenai KRI Matjan Tutul. Menjelang tembakan telak menghantam kapal, Komodor Yos Sudarso meneriakkan perintah, "Kobarkan semangat pertempuran!"

Kemenangan Belanda itu menghentikan usaha Indonesia untuk mengusir pasukan Belanda dan menghasut warga untuk memberontak. Kegagalan ini membuat Jendral Nasution malu dan menolak memberikan kabar ini ke Sukarno, sehingga Kolonel Murshid yang memberi kabar kegagalan ini. Hari itu disebut "Hari Dharma Samudra".

AURI pun berada dalam kondisi ditekan karena misi yang gagal itu. Orang mengira, kekuatan AURI mampu melayang-layang selamanya di udara dan mengawasi setiap jengkal wilayah RI. Bahkan operasi itu sendiri tidak pernah dibicarakan dengan pimpinan AURI. Namun saat gagal, kesalahan ditimpakan ke pihak AURI.

Pada saat rapat antara pemimpin setiap matra angkatan bersenjata, Presiden Soekarno merancang operasi balas dendam terhadap Belanda. Saat ditanya, Nasution dan Martadinata menjawab siap, hanya Suryadarma yang tidak siap. 

Suryadarma menjelaskan bahwa Pasukan Gerak Tjepat belum mampu untuk itu, dan landasan yang dimiliki oleh AURI masih tidak memadai atau cukup jauh dari Irian. Pada akhirnya, KSAU Soerjadi Soerjadarma diberhentikan oleh Soekarno pada tanggal 19 Januari 1962.*

Kategori :