RADARMUKOMUKO.COM - Sejarah perjuangan bangsa Indonesia dalam menghadapi penjajah cukup berat dan penuh pengorbanan dan penderitaan. Namun dibalik itu, juga menyimpan cerita unik dan inspiratif, bisa menjadi penyemangat generasi bangsa untuk terus mencintai dan berbuat untuk bangsa.
Diantaranya terkait dengan beberapa pejuang atau pahlawan yang dikenal memiliki kesaktian atau kemampuan yang menjadi momok pagi penjajah. Salah satunya kisah tentang MA Sentot yang dikenal dengan pemimpin pasukan setan. Ia juga diceritakan kebal peluru.
Melansir dari indonesiadefense.com yang dikutip dari “Perjuangan MA Sentot dalam Perang Mempertahankan Kemerdekaan di Indramayu (1945-1949)” karya Wahyu Iryana, Nina Herlina Lubis, dan Kunto Sofianto.
Dikatakan bahwa Muhammad Asmat Sentot atau MA Sentot yang bernama asli lahir di Desa Plumbon, Indramayu, 17 Agustus 1925. Ia anak keempat dari pasangan H Abdul Kahar dan Fatimah.
BACA JUGA:Letnan Komarudin Salah Tanggal Serangan Umum 1 Maret, Tapi Sukses Membuat Belanda Lengah
BACA JUGA:Keromantisan Jendral Sudirman Yang Bikin Alfiah Tersipu Hingga Berderai Air Mata
Satu hal yang manarik dan bikin bangga adalah sosok MA Sentot bersama pasukannya yang dijuluki pasukan setan.
Diceritakan, saat Jepang masuk menjajah Indonesia, MA Sentot yang mengenyam pendidikan di HIS Indramayu, masuk PETA mengikuti pendidikan Shodantjo dan selepas itu menjadi Shodantjo di Daidan Majalengka dan Indramayu.
Dari ini MA Sentot mulai dikenal, berkat kemampuannya sebagai militer.
Setelah Indonesia memproklamasikan Kemerdekaan, MA Sentot masuk BKR atau saat ini bernama TNI. Sentot memulai karier dengan pangkat Letnan Satu, lalu naik menjadi Kapten dan kemudian Komandan Kompi. MA Sentot bergerilya selama perang kemerdekaan melawan Belanda.
Bersama pasukan yang dibentuknya pada saat Agresi Militer pertama tahun 1947 yang diberi nama pasukan Setan, MA Sentot sukses membuat Belanda kelangkabut dan harus menelan kerugian amat besar.
Saat perjuangan kemerdekaan, MA Sentot memimpin pasukan di berbagai daerah seperti Desa Lohbener, Larangan, Cikedung, Jambak, Penganjang, Bugel dan Bongas.
Dalam berbagai penghadangan dan penyerangan di Indramayu, pasukan MA Sentot banyak menimbulkan kerugian bagi tentara Belanda.