RADARMUKOMUKO.COM - Jika bicara soal kisah cinta para tokoh nasional, Habibie dan Ainun layak menjadi inspirasi bagi setiap pasangan. Karena cinta keduanya abadi bahkan mautpun sepertinya tak bisa memisahkannya.
Perjalanan cinta bapak dirgantara dan juga Presiden RI ke-3, Bacharuddin Jusuf Habibie bersama yang istri Hasri Ainun Besari selalu penuh keromantisan dan kesetiaan setiap saat. Seperti apa cinta keduanya sejak awal menikah, sampai akhir hayat tetap begitu, tidak ada yang berubah. Bahkan, kisah cinta keduanya sempat diangkat ke layar lebar.
Habibie merasa sangat kehilangan kala sosok istri yang sangat dicintainya meninggal. Meski begitu, Habibie tetap menerima takdir terpisah raga dari istrinya, tapi secara hati, cinta keduanya masih tetap abadi.
Habibie tak ada hentinya memuji istrinya di hadapan masyarakat luas, bahkan saking menginspiratifnya, kisah cinta keduanya sampai dijadikan sebuah film yang berjudul “Habibie & Ainun”.
BACA JUGA:Hari Tani Nasional ke 63, Serikat Tani Apresiasi Kinerja Pemkab Mukomuko di Bidang Pertanian
BACA JUGA:Hasil Transformasi BRI Diakui Internasional, Hybrid Bank—AgenBRILink Raih Penghargaan Bergengsi
Merangkum dari berbagai sumber yang begitu ramai membahas soal kisah keduamya, pertemuan Habibie dan Ainun sebetulnya sudah sejak lama, yaitu dari SMP di Bandung.
Bukan saja di sekolah tersebut, Habibie juga sering bertemu di luar atau di rumah Ainun sendiri, karena waktu itu Habibie suka berdiskusi dan belajar dengan bapaknya Ainun bernama R. Mohammad Besari. Namun, saat itu mereka hanya sekadar tahu satu sama lain dan tidak ada ketertarikan.
Saat di sekolah, Habibie berada satu tingkat di atas Ainun. Habibie dan Ainun dikenal sama-sama cerdas sehingga mereka kerap dijodoh-jodohkan.
Karena sering di jodohkan lantaran sama-sama pintar, karena kesal, Habibie sempat meledek Ainun dengan menyebutnya, "kayak gula Jawa” manis tapi tidak putih cantik. Meski demikian, Ainun nggak pernah marah dipanggil dengan sebutan seperti itu.
Singkat cerita, usai sekolah, Habibie kuliah di Institut Teknologi Bandung kurang dari setahun, ia melanjutkan pendidikan ke Jerman.
Karena jauhnya jarak, Habibie hampir 8 tahun tak pulang ke Tanah Air. Sudah pasti ia juga tidak pernah kontak dan bertemu dengan Ainun. Karena masa itu belum ada media sosial atau android seperti sekarang.
Suatu waktu Habibie pulang ke Indonesia untuk cuti kuliah dari Jerman, saat itulah Habibie kembali bertemu dengan Ainun yang dulu disebutnya "Si Gula Jawa".
BACA JUGA:Karangan Bunga Terakhir Jendral Ahmad Yani Untuk Sang Istri, Kisah Cinta Murid dan Guru Ketik