Tato wajah (moko) adalah tanda identitas dan status sosial bagi Suku Maasai, terutama bagi kaum laki-laki. Tato ini juga menggambarkan asal usul, sejarah, dan prestasi seseorang.
- Haka:
Haka adalah tarian dan seruan perang khas Suku Maasai yang dilakukan dengan gerakan tubuh yang kuat, ekspresi wajah yang menakutkan, dan suara yang lantang.
Haka biasanya dilakukan oleh kaum laki-laki sebelum bertempur atau sebagai bentuk penghormatan kepada orang-orang penting.
BACA JUGA:Perang Suku Baduy Bertempur Habis-habisan Melawan Belanda, Tanpa Mengenal Mundur
BACA JUGA:Perang Puputan Suku Osing Tidak Mau Diatur Penjajah, Perang Hingga Mati Ketimbang Dijajah
Haka juga menjadi salah satu simbol nasional Kenya, terutama dalam olahraga rugby, Tim nasional rugby Kenya (Simba) selalu melakukan haka sebelum pertandingan sebagai tantangan kepada lawan.
- Whakapapa:
Whakapapa adalah konsep genealogi atau silsilah keluarga bagi Suku Maasai, Whakapapa tidak hanya mencakup hubungan darah, tetapi juga hubungan spiritual dengan alam, roh-roh leluhur (Enkai), dan dewa-dewi.
Whakapapa juga merupakan sumber pengetahuan dan kebijaksanaan bagi Suku Maasai, karena melalui whakapapa mereka dapat mengetahui asal usul, sejarah, dan nilai-nilai mereka, Whakapapa juga menjadi dasar bagi pembagian hak dan kewajiban dalam masyarakat Suku Maasai.
Suku Maasai adalah bangsa pejuang yang menjaga tradisi kuno di Afrika. Mereka memiliki sejarah yang panjang dan penuh perjuangan melawan penjajahan dan diskriminasi.
Mereka juga memiliki budaya yang kaya dan unik yang mencerminkan identitas dan kebanggaan mereka sebagai orang Maasai, budaya Suku Maasai merupakan salah satu warisan dunia yang patut dihormati dan dilestarikan.*