Meski begitu, bagian dalamnya tidak pernah selesai dan konon bagian dalam dari hotel tersebut hanya selesai dibangun sampai lantai ke 105.
Sehingga hotel Ryugyong ini seringkali disebut sebagai Gedung 105.
Meski menjadi salah satu ikon dan landmark dari Korea Utara, bangunan ini sama sekali tidak pernah menerima tamu.
Hal tersebut karena pembangunan gedung yang belum selesai, dan pengunjung lebih suka menginap di hotel Internasional Yanggakdo.
Proyek pembangunan hotel ini terbilang cukup merugikan bagi Korea Utara karena mereka menghabiskan sekitar USD 2 miliar.
Menurut data terbaru dari CIA’s World Factboom, itu yang membuat biaya penyelesaian pembangunan hotel tersebut sekitar 5 persen dari seluruh PBD negara.*