Pabrik Tekstil Bandung, Peninggalan Belanda yang Kini Jadi Tempat Wisata Kreatif

Selasa 19-09-2023,23:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Ahmad Kartubi

Pada masa pendudukan Jepang, pabrik tekstil Bandung juga ikut dikuasai oleh tentara Jepang. Namun, hal ini tidak menghentikan semangat nasionalisme dan kreativitas para pekerja dan seniman pabrik tekstil Bandung.

Mereka tetap melanjutkan produksi tekstil dan mencetak berbagai publikasi yang mendukung perjuangan Indonesia melawan penjajah.

Salah satu contohnya adalah majalah "Merdeka", yang merupakan majalah politik dan sosial yang diterbitkan oleh Sutan Syahrir dengan menggunakan tekstil hasil produksi pabrik tekstil Bandung pada tahun 1945.

Setelah Indonesia merdeka, nasib pabrik tekstil Bandung mengalami pasang surut. Pada tahun 1957, pabrik tekstil Bandung dinasionalisasi oleh pemerintah Indonesia dan berganti nama menjadi PT Tekstil Bandung.

Pada tahun 1960-an, pabrik tekstil Bandung mengalami kemajuan dengan meningkatkan kapasitas produksi menjadi 24 ton per hari.

Pada tahun 1970-an, pabrik tekstil Bandung mulai mengalami kesulitan akibat persaingan dengan pabrik-pabrik tekstil lainnya yang lebih modern dan efisien. Pada tahun 1980-an, pabrik tekstil Bandung akhirnya ditutup dan ditinggalkan begitu saja.

Saat ini, bangunan dan peralatan pabrik tekstil Bandung masih tersisa, tetapi sudah rusak dan tidak terawat. Sebagian lahan pabrik tekstil Bandung juga sudah dijadikan kawasan kreatif dan seni oleh masyarakat sekitar, pabrik tekstil Bandung adalah salah satu saksi sejarah perkembangan industri tekstil di Indonesia.

Meskipun sudah tidak beroperasi lagi, pabrik tekstil ini tetap memiliki nilai sejarah dan budaya yang tinggi. Pabrik tekstil ini juga menjadi salah satu identitas dan kebanggaan bagi masyarakat Bandung dan Jawa Barat.

Oleh karena itu, pabrik tekstil ini layak untuk dilestarikan dan dikembangkan sebagai objek wisata sejarah dan kreatif dengan demikian, generasi muda Indonesia dapat belajar dan menghargai jasa-jasa para pekerja, seniman, dan budayawan yang telah berkontribusi bagi kemajuan Indonesia melalui pabrik tekstil Bandung.*

 

 

 

 

 

 

 

Kategori :