7 Pemberontakan Yang Dihadapi Indonesia Setelah Merdeka, Saling Serang Sesama Anak Bangsa Hingga Banyak Korban

Minggu 17-09-2023,08:47 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

PKI dengan dibantu oleh para perwira yang telah dibinanya, seperti Brigjen Suparjo, Mayjen Pranoto, Kolonel Latif, Letkol Untung dan lainnya, menciptakan kondisi seolah-olah terdapat Dewan Jenderal yang dipimpin Letjen Ahmad Yani dan stafnya untuk mengkudeta Presiden Sokarno. 

Letjen Ahmad Yani mulai mengetahui rencana PKI untuk menguasai Indonesia dengan cara meminta persenjataan buruh dan tani untuk sukarelawan Dwikora. Ahmad Yani juga menunjukkan ketidaksenangannya terhadap PKI juga tak menerima konsep Nasakom (Nasionalis, Agama, dan Komunis). 

Presiden Soekarno marah kepada Letjen Ahmad Yani dan para stafnya seperti Mayjen Suprapto, Mayjen Haryono, Mayjen S Parman, Brigjen DI Panjaitan, dan Brigjen Sutoyo yang berupaya menghambat PKI. 

Dalam upaya mengatasi "Dewan Jenderal," Letkol Untung selaku Komandan Batalyon Cakrabirawa (Pasukan Pengawal Presiden) melakukan Gerakan 30 September untuk menangkapi para jenderal tersebut bahkan membunuhnya. 

Sedangkan Jenderal AH Nasution lolos dari penangkapan dan pembunuhan. Pemberontakan ini dipimpin oleh Letkol Untung pada 30 September 1965 dengan alasan menyelamatkan Presiden Soekarno dari kudeta Dewan Jenderal. 

BACA JUGA:Cicilan KUR BRI Rp 25.000.000 Rp 50.000.000 dan Rp 100.000.000 Terbaru, Syarat Pinjaman KTP

Tetapi dalam pelaksanannya, ia mengangkat diri sebagai Ketua Dewan Revolusi tanpa menyebutkan peran apa untuk Soekarno.

Dengan demikian PKI melakukan kudeta secara terselubung untuk menyingkirkan Soekarno. 

 

Pemberontakan Papua Merdeka 

Pemberontakan Papua Merdeka tahun 1969 sampai dengan saat ini, karena ketidakpuasan atas hasil Pepera (Penentuan Pendapat Rakyat) yang menyatakan bahwa Irian Barat memilih bergabung dengan Indonesia, padahal mereka merasa telah merdeka sejak 1 Desember 1961.*

Kategori :