Perang Bromo berlangsung selama beberapa bulan, hingga akhirnya Belanda mengirimkan pasukan besar untuk menumpas suku Tengger.
Belanda menggunakan kekuatan udara untuk membombardir posisi-posisi suku Tengger. Belanda juga menggunakan gas beracun untuk mematikan suku Tengger.
Akibatnya, banyak suku Tengger yang tewas atau luka-luka. Beberapa yang selamat melarikan diri ke hutan-hutan atau desa-desa lain.
Perlawanan suku Tengger terhadap Belanda ini merupakan salah satu perlawanan rakyat Indonesia yang paling menginspirasi bangsa Indonesia.
Perlawanan ini menunjukkan bahwa suku Tengger memiliki semangat juang yang tinggi dan tidak mau tunduk kepada penjajah asing.
Perlawanan ini juga menunjukkan bahwa suku Tengger memiliki kearifan lokal yang luar biasa, seperti dalam menjaga keseimbangan alam dan menjalankan ritual-ritual yang sakral.*