RADARMUKOMUKO.COM - Perkebunan lada di Bangka Belitung adalah salah satu perkebunan yang ditinggalkan oleh penjajah di Indonesia.
Perkebunan ini berada di pulau-pulau yang terletak di Selat Sunda, antara Sumatera dan Jawa.
Perkebunan ini memiliki sejarah yang panjang dan berkaitan dengan perdagangan rempah-rempah.
Lada adalah tanaman yang menghasilkan buah berwarna hitam atau putih yang memiliki rasa pedas dan aroma khas.
Lada merupakan salah satu rempah-rempah yang paling diminati oleh orang Eropa sejak abad ke-15.
BACA JUGA:BSI Scholarship, Beasisiwa Untuk Mahasiswa Menuju Pemimpin Masa Deman, Ini Syarat Mendapatkannya
BACA JUGA:Tregedi Pembantaian 40.000 Ribu Nyawa Rakyat Sipil di Sulawesi, Belanda Sebut Hanya 3000 Korban
Lada digunakan sebagai bumbu masak, obat, dan pengawet makanan.
Lada berasal dari India, terutama daerah Malabar dan Kerala.
Orang Eropa pertama kali mendapatkan lada dari pedagang Arab dan India yang membawanya melalui jalur perdagangan Samudra Hindia.
Lada menjadi komoditas perdagangan yang sangat berharga dan mahal.
Orang Eropa kemudian mencari sumber lada langsung dari tempat asalnya.
Mereka mengirimkan ekspedisi-ekspedisi maritim untuk mencapai India dan Asia Tenggara.
Salah satu ekspedisi yang berhasil adalah ekspedisi Portugis yang dipimpin oleh Vasco da Gama pada tahun 1498.
Portugis kemudian mendirikan pos-pos perdagangan di India dan Asia Tenggara, termasuk di Malaka.