BACA JUGA:Raja Ternate Ke 29 Halau Belanda Karena Tak Ingin Dijadikan Budak, Perlawanannya Guncangkan VOC
BACA JUGA:KUR Bank Mandiri Miliki Plafon Pinjaman Rp 100 Juta dan 150 Juta, Berikut Simulasi Cicilan
Arayang atau Maraqdia merupakan sebutan bagi raja atau pemimpin kerajaan. Andi Depu dengan demikian menjadi pemimpin perempuan pertama dalam sejarah Kerajaan Balanipa.
Dalam menghadapi agrsi Belanda, beberapa kali pecah bentrokan bersenjata, namun Andi Depu selalu dapat meloloskan diri. Belanda dengan segala upaya berusaha menangkap Andi Depu.
Misi Belanda itu akhirnya membuahkan hasil pada Desember 1946. Andi Depu kala itu dalam perjalanan pulang dari Makassar usai melakukan koordinasi dengan pejuang Republik di sana.
Pasukan Belanda sudah siap menyergap dan terjadilah pertempuran sengit selama beberapa jam. Banyak korban berjatuhan. Andi Depu yang berada dalam situasi terdesak pun ditangkap.
Andi Depu dan para pemimpin perjuangan rakyat Mandar akhirnya bebas menjelang penyerahan kedaulatan Indonesia secara penuh pada akhir 1949 sesuai hasil Konferensi Meja Bundar (KMB).
BACA JUGA:Harga Rumah Subsudi di Seluruh Indonesia Terbaru, Cicilan Mulai dari Rp 1 Jutaan
Selepas dari penjara, Andi Depu turut mendukung pembubaran NIT. Akibatnya, ia sempat ditahan lagi oleh sisa-sisa orang-orang NIT selama sebulan.
Demikian kisah singkat Andi Depu, Srikandi dari Sulawesi yang tangguh di medan perang dan cinta tanah air.*