Perkebunan Kopi Jawa Barat, Bukti Warisan Peninggalan Penjajah yang Kini Jadi Potensi Ekonomi

Senin 11-09-2023,10:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Ahmad Kartubi

RADARMUKOMUKO.COM - Perkebunan kopi di Jawa Barat memiliki sejarah yang panjang dan menarik. 

Perkebunan ini merupakan salah satu warisan penjajahan Belanda yang masih bertahan hingga kini. Perkebunan ini juga menjadi sumber penghasilan bagi masyarakat sekitar dan memiliki potensi ekonomi yang besar.

Menurut laman resmi Jurusan Teknologi Hasil Pertanian Universitas Mulawarman, perkebunan kopi di Jawa Barat mulai dikembangkan oleh Belanda sejak abad ke-18.

Belanda membawa bibit kopi dari Arab dan menanamnya di daerah-daerah yang memiliki iklim dan tanah yang cocok untuk kopi, seperti Cianjur, Garut, Bandung, dan Sukabumi.

Perkebunan kopi ini menjadi salah satu komoditas ekspor utama Belanda dari Indonesia. Kopi yang diproduksi di sini memiliki kualitas dan cita rasa yang tinggi. Kopi ini juga diminati oleh pasar internasional, terutama di Eropa.

BACA JUGA:Terungkap, Sayuran dan Buah yang Beredar di Mukomuko Mengandung Pestisida

BACA JUGA:KUR Bank Mandiri Miliki Plafon Pinjaman Rp 100 Juta dan 150 Juta, Berikut Simulasi Cicilan

Perkebunan kopi ini juga menjadi saksi bisu sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajahan Belanda.

Salah satu contohnya adalah peristiwa Pemberontakan Cadas Pangeran pada tahun 1888. Pemberontakan ini dipimpin oleh Raden Kusumah Atmaja, seorang pemimpin rakyat dari Sumedang, yang menentang kebijakan tanam paksa kopi oleh Belanda.

Pemberontakan ini berhasil merebut beberapa perkebunan kopi milik Belanda dan menghancurkan fasilitas-fasilitasnya.

Namun, pemberontakan ini akhirnya dapat dipadamkan oleh Belanda dengan kekerasan. Raden Kusumah Atmaja gugur dalam pertempuran di Cadas Pangeran, Sumedang.

Setelah kemerdekaan Indonesia, perkebunan kopi yang ada diambil alih oleh pemerintah atau ditinggalkan begitu saja oleh pemiliknya.

Banyak pemilik perkebunan masa kolonial meninggalkan Indonesia untuk menghindari penangkapan.

Perkebunan kopi ini kemudian dikelola oleh masyarakat setempat dengan sistem kerjasama atau swadaya.

BACA JUGA:3 Tahun Jajah Indonesia, Ini Yang Dilakukan Jepang Bikin Rakyat Menderita Lahir Batin

Kategori :