BACA JUGA:Kisah Halim Perdanakusuma, Pahlawan Nasional, Dalam Waktu Singkat Jasanya Begitu Besar
Letnan Jenderal TNI Djamin Gintings yang berasal dari Karo, Sumatera Utara,memiliki kontribusi besar dalam bidang militer.
Kontribusi pasca kemerdekaan yang dilakukan Djamin Ginting adalah menjadi seorang sekretaris presiden sekaligus wakil sekretaris RI. Beliau juga didaulat sebagai seorang Duta Besar RI di Kanada.
K.H.R. As’ad Syamsul Arifin
Syamsul Arifin berasal dari organisasai Nahdlatul Ulama dari Indonesia ini memiliki peran penting dalam mengorbankan semangat juang para santri. Pada pertempuran 10 November di Surabaya, beliau juga berada di garda terdepan.
Sebenarnya, K. H. R. As’ad Syamsul Arifin merupakan keturunan Sunan Ampel dan Sunan Kudus, sehingga perjuangannya untuk kemerdekaan Indonesia juga tidak terlepas dari nilai agama.
Mayor Jenderal TNI Isman
Mas Isman mempelopori berdirinya Tentara Republik Indonesia Pelajar (TRIP), bahkan terlibat dalam pertempuran yang terjadi di Malang.
Kutipan Mas Isman yang cukup terkenal hingga saat ini adalah “Karena pengorbanan rakyat demikian besarnya terhadap perjuangan bangsa, hendaknya selalu dipupuk rasa rendah hati, luwes dalam penampilan, namun tetap tegas dalam berpegang pada prinsip-prinsip perjuangan.
Jangan sekali-kali menyakiti hati rakyat, jangan angkuh, dan suka menakut-nakuti rakyat”.
I Gusti Ngurah Made Agung
Predikat Raja Badung II sudah disandang oleh I Gusti Ngurah Made Agung. Sesuai dengan namanya, beliau adalah raja yang berasal dari Badung, Bali.
Meskipun I Gusti Ngurah Made Agung gugur ketika Perang Puputan, namun beliau telah berhasil membangkitkan semangat perjuangan masyarakat Bali dalam melawan Belanda.
Moehammad Jasin
Dikenal sebagai Bapak Brimob Polri setelah berhasil mendirikan satuan eliter Brimob. Tokoh pahlawan kemerdekaan yang berasal dari kalangan kepolisian adalah Komisaris Jenderal Dr.H. Moehammad Jasin.
Ia ikut berperang dalam Agresi Militer Belanda I, Agresi Militer Belanda II, hingga pertempuran 10 November.