Langkah Jenderal Soedirman mengumpulkan semua Komandab sektor dan komandan Lanskar untuk membicarakan taktik yang akan digunakan.
Pertemuan itu menghasilkan keputusan :
1. Dijalankan siasat menjepit seperti 'Supit Udang' atau istilah dalam bahasa Belanda 'Njiptang'. Jalan raya Semarang-Yogya harus sepenuhnya dikuasai dengan melakukan sergapan-sergapan secara mendadak.
2. Serangan dimulai jam 04.30 menjelang fajar, tanggal 12 Desember 1945.
3. Serangan umum dilakukan secara serentak di semua sektor di bawah komando-komando sektor TKR masing-masing.
4. Komando penyerangan dibunyikan jam 04.30 WIB tepat dengan isyarat tembakan pistol.
Taktik itu membuahkan hasil.
Gerakan pasukan Indonesia diceritakan menuai kemenangan yang gemilang.
"Palagan Ambarawa merupakan suatu bukti pagelaran militer yang teratur dari sebuah taktik pertempuran diterapkan dan diciptakan oleh pimpinan yang cakap dan terampil," ujar Tjokropranolo.
Kemudian beberapa hari setelahnya atau tepatnya pada 18 Desember 1945, Soedirman dilantik menjadi Panglima Besar.
Pelantikan dilakukan oleh Presiden Soekarno di Gedung Agung, Yogyakarta.*