‘’Satu hektare yang kita olah tanpa pupuk kimia, dan mengandalkan pupuk organik buatan kita. Hasilnya cukup bagus, 5 hingga 6 ton per masa panen. Demplot ini sebagai contoh bagi petani lainnya,’’ ujarnya.
Diakuinya, hadirnya pupuk organik ini bagian dari solusi bagi petani yang selama ini kesulitan mendapatkan pupuk kimia. Terkadang sudahlah ada, harga pupuknya pun relatif lebih tinggi. Sehingga biaya bertani tinggi. Dengan menggunakan pupuk organik ini, dapat meringankan beban biaya petani dalam bercocok tanam.
‘’Biayanya jauh lebih mudah dibandingkan dengan penggunaan pupuk kimia. Keuntungannya lagi, pangan yang diproduksi lebih aman dan sehat untuk dikonsumsi. Untuk jangka panjang, hara tanah tetap akan terus terjaga,’’ demikian Yansen. *