Ini Bukti Santri Gontor Tidak Hanya Pintar Dalam Ilmu Agama, Tetapi Berani Dalam Perjuangan

Kamis 07-09-2023,11:45 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Ahmad Kartubi

BACA JUGA:Hanya di Suku Ini Yang Dijuluki Wanita Terindah Tapi Dilarang Mandi Bahkan Menyentuh Air

Santri Gontor tidak tinggal diam. Mereka membentuk pasukan pertahanan yang dipimpin oleh KH Imam Zarkasyi, salah satu pengasuh pesantren.

Mereka menggunakan senjata tradisional seperti bambu runcing, golok, dan tombak untuk melawan pasukan Belanda yang lebih modern.

Mereka juga memanfaatkan keunggulan medan dan pengetahuan lokal untuk melakukan gerilya.

Perlawanan santri Gontor berhasil menggagalkan rencana Belanda untuk menguasai Ponorogo. Mereka berhasil menewaskan sekitar 200 tentara Belanda dan melukai sekitar 300 tentara lainnya.

Mereka juga berhasil menangkap sejumlah tank dan senjata api milik Belanda. Perlawanan ini menjadi salah satu contoh heroik dari perjuangan rakyat Indonesia melawan penjajah.

Perlawanan santri Gontor terhadap penjajah tidak hanya terjadi pada masa revolusi fisik, tetapi juga pada masa revolusi mental.

Setelah kemerdekaan Indonesia diakui oleh dunia pada tahun 1949, pesantren Gontor tetap berkomitmen untuk mencetak santri yang berkualitas dan berkontribusi bagi bangsa dan negara.

Pesantren ini terus mengembangkan sistem pendidikan yang modern dan islami.

BACA JUGA:Bisa Dari Rumah, Cara Ajukan Pinjaman Online (Pinjol) Via M-Banking BCA Plafon Rp 5.000 000 Hingga Rp 100 Juta

BACA JUGA:Dapat Modal & Inkubasi Bisnis, UMKM Pesta Rakyat Simpedes BRI Sukses Jadi Produsen Snack di Jawa Timur

Pesantren ini juga melahirkan banyak tokoh-tokoh nasional dan internasional, seperti mantan presiden BJ Habibie, mantan wakil presiden Jusuf Kalla, mantan ketua MPR Amien Rais, mantan ketua MK Mahfud MD, mantan menteri Agus Martowardojo, mantan duta besar Alwi Shihab, dan banyak lagi.

Perlawanan santri Gontor terhadap penjajah adalah salah satu kisah inspiratif dari pesantren modern.

Kisah ini menunjukkan bahwa santri tidak hanya pintar dalam ilmu agama, tetapi juga berani dalam perjuangan.

Kisah ini juga menunjukkan bahwa pesantren tidak hanya tempat belajar, tetapi juga tempat berjuang. Kisah ini patut menjadi teladan bagi generasi muda Indonesia.*

 

Kategori :

Terpopuler