Saya mahasiswa dari kelas A ingin bertanya tentang tugas" atau "Selamat pagi, Pak. Saya mau bimbingan. Apa Bapak ada di kampus?".
2. Mahasiswa tidak memperkenalkan diri
Jika nomor mahasiswa belum tersimpan di kontak dosen, maka sebaiknya mahasiswa memperkenalkan diri terlebih dahulu sebelum mengajukan pertanyaan atau permintaan.
Dosen mungkin tidak akan membalas chat dari orang yang tidak mereka kenal.
Sebaiknya, tuliskan nama lengkap, nim, jurusan, dan kelas saat mengirim chat pertama kali kepada dosen. Contohnya, "Selamat malam, Bu.
Saya Rizky Pratama, nim 1234567890, jurusan Teknik Informatika kelas B ingin menanyakan tentang deadline tugas akhir".
3. Mahasiswa tidak menyampaikan maksud dan tujuan chat
Dosen mungkin akan menganggap chat mahasiswa sebagai spam atau gangguan jika tidak ada maksud dan tujuan yang jelas.
Sebaiknya, mahasiswa menyampaikan apa yang ingin mereka tanyakan atau mintakan kepada dosen secara singkat dan padat.
Jangan mengirim chat yang hanya berisi "bu" atau "pak" tanpa ada lanjutan. Juga jangan mengirim chat yang terlalu panjang dan bertele-tele. Contohnya, "Selamat sore, Pak. Saya ingin meminta tanda tangan persetujuan untuk proposal skripsi saya. Apakah Bapak bisa bertemu saya di ruang bimbingan besok siang?".
4. Mahasiswa mengirim chat pada waktu yang tidak tepat
Dosen juga memiliki kesibukan dan aktivitas lain selain mengajar dan membimbing mahasiswa. Mereka mungkin sedang rapat, seminar, penelitian, pergi ke luar kota atau luar negeri, atau mengalami hal-hal yang tidak diinginkan.
Sebaiknya, mahasiswa menghormati waktu dan privasi dosen.
Jangan mengirim chat pada saat-saat yang tidak penting atau mendesak, seperti malam hari, akhir pekan, atau hari libur.
Juga jangan mengirim chat yang terlalu sering atau mendesak jika belum mendapat balasan dari dosen.
Contohnya, jangan menulis "bu, tolong dibalas dong" atau "pak, saya tunggu ya" setelah mengirim chat pertama kali.