Dia masih mengingat tradisi Niduke Tujuh Jando di rumah baru, dimana rumah yang ia tinggali saat ini juga berkat dilakukan tradisi tersebut.
"Alhamdulillah rumah itu rezekinya cukup, tidak ada bentrokan.
BACA JUGA:Kisah Datuk Laksamana Raja di Laut, Penjaga Pesisir Selat Malaka, Bukan Sembarangan Lagu
BACA JUGA:Kisah Nyai Saritem dan Dasima, Dua Perempuan Cantik Kekasih Gelap Kolonial Belanda
Proses itu mendatangkan kebaikan, tentunya atas izin Allah. Adat istiadat itu diyakini proses supaya berkah," ujarnya.
Tradisi Niduke Tujuh Jando di Rumah Baru merupakan salah satu contoh dari kekayaan budaya Palembang yang sayang untuk dilewatkan.
Tradisi ini juga menunjukkan nilai-nilai luhur seperti peduli terhadap sesama, berbagi rezeki, dan bersyukur kepada Allah SWT.
Semoga tradisi ini dapat tetap dilestarikan dan diketahui oleh generasi muda Palembang.*