Fakta Artis Terpopuler Era 50-an Titin Sumarni Yang Meninggal Dalam Kemiskinan, Dua Kali Menikah dan Bercerai

Jumat 01-09-2023,08:00 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Amris

RADARMUKOMUKO.COM - Seperti dikisahkan dalam konten radarmukomuko.disway.id disway sebelumnya, Titin Sumarni adalah seorang artis terkenal dan terpopuler era 1950-an. 

Titin menjadi idola masyarakat tanah air pada waktu itu, bahkan presiden pertama Indonesia Ir. Soerkarno nge fans padanya.

Melansir dari Melansir dari grid.id, populeritasnya tahun 1950-an melebihi artis-artis lain seperti Netty Herawati, Elya Rossa, dan lain-lain.

Diantara film pertama yang dibintangi adalah pada tahun 1953 dengan judul 'Putri Solo'.

Kemudian membintangi beberapa film yang diberi nama 'box office' di masa itu.

BACA JUGA:Nyai Dasima Simpanan Orang Kaya Inggris Batavia, Berakhir Tragis Setelah Dinikahi Pria Beristri

BACA JUGA:Alasan Nyai Saritem, Perempuan Cantik Simpanan Petinggi Belanda Tanpa Ikatan Buka Bisnis Hiburan Pria

Diketahui, Titin Sumarni sudah menikah sebelum ia terjun ke dunia film. Pada 1948 Titin menikah dengan seorang pegawai Jawatan Perekonomian Tasikmalaya bernama Moestari.

Ketika menikah, Titin baru menginjak usia 16 tahun, sementara Moestari berusia 32 tahun. Dari pernikahannya dengan Moestari, Titin memiliki seorang anak laki-laki. Namun pernikahannya dengan Moestari kandas di tengah jalan. 

Setelah bercerai, Titin kemudian menikah lagi dengan seorang pengusaha kaya dari Sulawesi Utara

Setelah menikah untuk kedua kalinya, kehidupan Titin bukannya membaik. Bahkan pernikahannya dengan Saerang disebut-sebut sebagai awal dari kehancuran kehidupan Titin.

Nama Titin hilang bak ditelan bumi. Sekitar 1959, publik tiba-tiba digegerkan dengan pemberitaan di media yang menyebutkan Titin kelahiran Surabaya pada 28 Desember 1930 ini, ditemukan di Kota Bandung dalam keadaan depresi.

Bahkan Titin jatuh miskin, ia menjadi sangat melarat dan tidak memiliki biaya untuk berobat.

Pada saat itu, untuk bertahan hidup, Titin harus bergantung belas kasihan orang lain.

Dan pada 4 Juli 1966, Harian Selecta menyebut, Titin depresi karena gagal menggugat seorang pengusaha bernama Muhammad Jahja Ali.

Kategori :