Tingkat kewalian ini menunjukkan kedekatan seorang hamba dengan Allah melalui maqamat (stasiun) dan ahwal (keadaan) rohani.
Angka sembilan juga merupakan angka yang melambangkan kesempurnaan dan keutuhan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa fakta, seperti:
6. Angka sembilan adalah angka terakhir dalam sistem bilangan desimal. Angka ini menunjukkan bahwa tidak ada angka lain yang lebih besar darinya dalam sistem tersebut.
7. Angka sembilan adalah hasil dari perkalian tiga kali tiga. Tiga adalah angka yang melambangkan ketuhanan, karena ada tiga sifat Allah yang mutlak, yaitu: Wujud (ada), Qidam (kekal), dan Baqa (abadi). Angka ini menunjukkan bahwa Allah adalah satu-satunya Tuhan yang layak disembah.
8. Angka sembilan adalah jumlah dari huruf-huruf Arab yang membentuk kata Allah. Kata ini menunjukkan bahwa nama Allah adalah nama yang paling agung dan paling mulia.
9. Angka sembilan adalah jumlah dari huruf-huruf Arab yang membentuk kata Muhammad. Kata ini menunjukkan bahwa nama Muhammad adalah nama nabi terakhir dan terbaik yang diutus oleh Allah.
Namun, angka sembilan juga bisa saja merupakan angka yang simbolis dan tidak harus diartikan secara harfiah. Hal ini dapat dilihat dari beberapa alasan, seperti:
10. Tidak ada sumber sejarah yang otentik dan konsisten yang menyebutkan nama-nama dan urutan wali songo. Nama-nama dan urutan mereka sering berbeda-beda tergantung pada sumber yang digunakan.
11. Ada kemungkinan bahwa ada lebih dari sembilan wali yang berdakwah di Jawa pada masa itu, namun tidak semua nama mereka tercatat atau dikenal oleh masyarakat.
Banyak wali lain yang juga berjasa dalam menyebarkan Islam, namun tidak termasuk dalam daftar wali songo.
12. Ada kemungkinan bahwa ada beberapa wali yang berganti atau digantikan oleh wali lain karena meninggal atau pindah ke daerah lain.
Beberapa wali mungkin memiliki masa dakwah yang singkat atau tidak selesai, sehingga digantikan oleh wali lain yang melanjutkan tugas mereka.
13. Ada kemungkinan bahwa ada beberapa wali yang tidak berasal dari Jawa atau tidak berdakwah di Jawa secara langsung, namun memiliki pengaruh atau hubungan dengan wali songo.
Beberapa wali mungkin berasal dari luar Jawa, seperti Arab, Persia, atau Cina, atau berdakwah di daerah lain, seperti Sumatera, Kalimantan, atau Sulawesi, namun tetap dianggap sebagai bagian dari wali songo karena memiliki koneksi dengan mereka.
Dari berbagai pendapat tersebut, kita dapat menyimpulkan bahwa angka sembilan dalam wali songo memiliki makna yang beragam dan tidak dapat dipastikan secara pasti.