Brinkman juga sempat sesumbar kalau rekan-rekannya di Sociteit Concordia, perkumpulan orang-orang terhormat Belanda di Batavia bakal membelanya habis-habisan.
BACA JUGA:2000 Pasukan Janda Bersama Ratu Maritim Indonesia Malahayati, Menjajal Pasukan Belanda di Samudra
Namun, sayang anggapan itu salah besar. Brinkman tetap dihukum. Brinkman yang stres, di dalam sel kematian, sungguh dia tak bisa percaya bahwa seorang kulit putih yang kaya harus membayar dengan nyawanya sendiri karena membunuh seorang pelacur Indo.
Dia lebih percaya pada teman-temannya yang berpengaruh besar meleset. Hari eksekusinya kian mendekat. Tak bisa dibendung. Dia menangis-nangis histeris. Akhirnya Brinkman bunuh diri.
Menurut salah satu versi ceritanya, Kompeni Tuan Besar Belanda bernama Gemser Brinkman salah satu anggota Societeit Concordia yang merupakan kalangan sosial petinggi Belanda berpengaruh di nusantara ini, awalnya pelanggan setia Fientje.
Lama-kelamaan Brinkman jatuh cinta dan berniat menjadikannya gundik atau istri simpanan. Namun keinginannya ditolak mentah-mentah oleh korban.
Fientje berucap lebih baik dirinya jadi pramuria daripada harus jadi istri simpanan orang lain.
Singkat cerita terjadikah pembunuhan. Brinkman menyuruh seorang lelaki bernama Pak Silun beserta dua anak buahnya untuk mengarungi mayat Fientje dan membuangnya di Kali Baru.*