Terdapat beberapa transportasi yang bisa digunakan, seperti bus umum ataupun juga bisa menggunakan kendaraan pribadi.
Sesampainya di Desa Sungai Lalang, wisatawan bisa menuju ke Komunitas Pecinta Alam setempat dan mendaftarkan diri.
Sebelum tiba di pintu rimba, pendakian menuju Danau Kumbang dimulai dengan perjalanan melewati ladang dan juga perkebunan kopi.
Perjalanan ini setidaknya memakan waktu sekitar 3 jam untuk mencapai pintu rimba.
Melewati jalan setapak, serta semak belukar perjalanan ini akan terasa amat seru dengan kicauan burung yang merdu.
Petualangan pun dimulai, dari pintu rimba medan terjal akan menjadi santapan para pendaki. Sekitar kurang lebih satu jam perjalanan, wisatawan akan menjumpai lahan kosong yang cukup lebar.
Tempat ini bisa digunakan untuk mendiriman tenda dan beristirahat.
Pendaki sering menyebutnya Shelter 1, di tempar ini terdapat sumber air yang bisa digunakab untuk melepas dahaga dan mengisi perbekalan.
Medan pun semakin ekstrim dan menanjak, rapatnya hutan menjadi rintangan yang harus dilewati pendaki.
Terkadang para pendaki harus melewati pohon-pohon tumbang, serta menggunakan ranting untuk berpegangan.
Jalan pun banyak ditumbuhi lumut, yang semakin licin dan susah untuk dilalui. Perjalanan ini akan memakan waktu sekitar 5 jam, hingga sampai di persimpangan jalan menuju Danau Kumbang.
Sebenarnya di Gunung Masurai terdapat beberapa danau.
Namun medan yang dilewati sangatlah sulit, awhingga tak banyaj pendaki yang berani menuju danau.
Sedikitnya ada 4 objek wisata danau di gunung ini, yaitu Danau Merah, Danau Larangan, Danau Mabuk dan Danau Kumbang sendiri.
Dari persimpangan tersebut tak jauh lagi akan di jumpai puncak 1 yang merupakan lahan luas untuk beristirahat.
Artikel ini telah terbit di kabarjambikito.id dengan judul "Tak Kalah Dengan Kerinci, Keindahan Danau Kumbang Dengan Kesegaran Hutan Disekelingnya"