BACA JUGA:Suku Pemilik Pria Terkuat di Afrika Timur, Suku Massai Para Pemburu Singa
Tradisi ini juga menjadi simbol kebanggaan dan kekuasaan bagi Suku Naulu.
Salah satu ritual yang melibatkan pemenggalan kepala manusia adalah Pataheri.Pataheri adalah ritual untuk para lelaki yang sudah dewasa.
Mereka akan mengenakan kaeng berang di kepala dan cawat selama ritual berlangsung.Ritual ini akan dimulai dengan puasa selama satu hari, dari pukul tiga dini hari hingga enam sore.
Kemudian mereka akan berkumpul di rumah utama atau numa onate, dan diberikan pakaian adat karanunu onate.
BACA JUGA:Cara Mencari Jodoh Suku Kreung, Gadis Tinggal di Pondok Cinta Bebas Mengajak Tidur Bersama
Mereka juga akan didampingi oleh seorang panglima perang menuju rumah orang tua kapitan untuk memohon doa agar diberikan keberanian dan terhindar dari mara bahaya.
Setelah prosesi doa selesai, mereka akan kembali ke numa onate dan mulai mengambil perlengkapan seperti parang, panah, tombak, dan satu utas berisi sirih pinang.
Lalu mereka akan menuju ke tempat ritual di dalam hutan dengan dipimpin oleh ketua adat.Di tempat ritual, mereka akan mencari korban manusia yang akan dipenggal kepalanya.
Korban biasanya adalah orang-orang dari suku lain yang tidak bersahabat dengan Suku Naulu.
Setelah berhasil memenggal kepala korban, mereka akan membawanya kembali ke numa onate dan mengaraknya dengan riuh rendah.
Kepala korban kemudian akan disimpan di rumah adat sebagai trofi dan bukti keberanian.
BACA JUGA:Suku Brokpa Untuk Hindari Penyakit Menular, Tukaran Istri Untuk Menjaga Keharmonisan Ini
Mereka percaya bahwa dengan memenggal kepala manusia, mereka akan mendapatkan kekuatan dan perlindungan dari roh korban.
Tradisi memenggal kepala manusia ini tentu saja sangat mengerikan dan menimbulkan kontroversi.
Namun, bagi Suku Naulu, tradisi ini adalah bagian dari identitas dan warisan budaya mereka yang harus dilestarikan.