Yang paling berbahaya adalah pupuk kimia dapat masuk ke dalam tubuh manusia melalui rantai makanan.
Tanaman yang diberi pupuk kimia akan mengandung residu zat kimia di dalamnya.
Jika manusia mengonsumsi tanaman tersebut secara langsung atau tidak langsung (misalnya melalui hewan ternak yang memakan tanaman tersebut), maka zat kimia tersebut akan menumpuk di dalam tubuh manusia.
BACA JUGA:Ternyata Bawang Putih yang Direndam dengan Air Panas Punya Banyak Manfaat Untuk Tubuh
Zat kimia yang terkandung dalam pupuk kimia sangat beracun bagi kesehatan manusia.
Beberapa zat kimia yang sering ditemukan dalam pupuk kimia adalah timbal, benzena, merkuri, PCB (polychlorinated biphenyls), siklodiena (cyclodiene), organofosfat (organophosphate), karmabat (carbamate), dan klorin.
Zat-zat ini dapat menyebabkan berbagai penyakit serius, seperti kerusakan otak, ginjal, hati, jantung, paru-paru, sistem saraf, sistem imun, sistem reproduksi, sistem endokrin (hormon), kanker, mutasi genetik, kelainan bawaan (congenital anomaly), gangguan perkembangan (developmental disorder), gangguan perilaku (behavioral disorder), gangguan belajar (learning disability), gangguan mental (mental disorder), dan kematian.
Oleh karena itu, sebaiknya kita mengurangi penggunaan pupuk kimia dan beralih ke pupuk organik.
BACA JUGA:Anda Suka Tidak Makan Durian, Ternyata Bisa Melawan Radikal Bebas dan Bikin Awet Begini
Pupuk organik merupakan pupuk yang berasal dari bahan alami, seperti kotoran hewan, kompos, daun-daun kering, jerami, kulit buah-buahan, dan lain-lain.
Pupuk organik tidak mengandung zat sintetis anorganik yang berbahaya bagi lingkungan dan kesehatan manusia.
Pupuk organik juga memiliki banyak manfaat bagi tanaman dan tanah. Pupuk organik dapat menyuburkan tanah dengan cara meningkatkan kandungan humus (bahan organik) di dalamnya.
Humus dapat membuat tanah menjadi lebih gembur, porositasnya meningkat sehingga aerasi dan drainase menjadi lebih baik.
BACA JUGA:5 Manfaat Daun Jambu Biji Bagi Kesehatan, Buktikan Khasiatnya
Pupuk organik juga dapat meningkatkan aktivitas biologi di dalam tanah dengan cara menyediakan makanan bagi organisme dan mikroorganisme yang ada di dalamnya.
Organisme dan mikroorganisme ini dapat membantu proses pembusukan bahan organik, mengikat unsur hara, menghasilkan hormon tumbuh, dan melindungi tanaman dari hama dan penyakit.