Selain itu, mereka juga membantah bahwa ada perbedaan signifikan antara kedua kapal, dan bahwa api di ruang batu bara adalah hal yang biasa terjadi pada kapal uap.
Teori konspirasi lainnya yang berkaitan dengan tenggelamnya Titanic adalah adanya plot pembunuhan terhadap beberapa tokoh penting yang menentang pembentukan Federal Reserve Bank di Amerika Serikat.
Menurut teori , J.P. Morgan, pemilik White Star Line, sengaja mengundang para musuhnya ke atas kapal, dan kemudian memastikan bahwa mereka tidak selamat dari tragedi.
BACA JUGA:Kisah Mistis dan Menyeramkan di Balik Tragedi Tenggelamnya Kapal Titanic
Beberapa nama yang disebut-sebut sebagai korban pembunuhan adalah John Jacob Astor IV, Benjamin Guggenheim, dan Isidor Straus.
Ketiganya adalah orang-orang kaya dan berpengaruh yang menolak ide bisnis untuk menciptakan bank sentral di Amerika Serikat.
Teori ini juga menyebut bahwa J.P. Morgan sendiri batal naik ke Titanic karena alasan kesehatan.
Teori ini juga tidak memiliki bukti kuat dan banyak dianggap sebagai spekulasi belaka.
Tidak ada bukti bahwa J.P. Morgan memiliki motif atau keterlibatan dalam tenggelamnya Titanic.
BACA JUGA:Pesona Keindahan Bawah Laut di Wisata Bahari Pulau Tanjung Putus Lampung
Selain itu, tidak ada bukti bahwa para korban yang disebut-sebut memiliki sikap politik yang sama atau berkonflik dengan J.P. Morgan.
Meskipun teori-teori konspirasi tentang Titanic telah beredar selama bertahun-tahun, tidak ada satupun yang dapat membuktikan kebenarannya secara ilmiah atau historis.
Tenggelamnya Titanic tetap menjadi sebuah misteri yang menarik perhatian banyak orang hingga kini.*