Gadis-gadis yang memasuki usia dewasa, tubuh mereka dibaluri semacam tepung lalu diasingkan di tempat terpencil selama 3 bulan.
Kemudian, sang gadis diwajibkan duduk telanjang di dalam sungai atau danau selama beberapa waktu sampai salah satu wanita yang dituakan memperbolehkannya untuk keluar.
Suku Sabiny
Tradisi khitan atau sunat terhadap kaum wanita sudah cukup umum dilakukan. Namun yang dipraktekkan Suku Sabiny yang berada di Uganda, suku mengerikan.
Khitan yang mereka lakukan adalah memotong sebagian atau seluruh klitoris wanita. Hal ini dimaksudkan untuk mengurangi hasrat seksual para wanita, sehingga mereka akan setia pada suaminya.
BACA JUGA:Suku Wanita Paling Mematikan di Amazon, Menculik Hingga Memaksa Pria
BACA JUGA:9 Suku Paling Kejam di Dunia, Praktek Kanibalisme Hingga Anti Orang Luar
Khitan wanita ini konon sakitnya sepuluh kali lipat khitan pria apalagi suku ini tak mengenal obat bius menghilang rasa sakit.
Rasa sakit saat proses khitan juga dimaksudkan supaya kelak ketika melahirkan, para wanita ini dapat menahan rasa sakitnya.
Suku Nootka
Para wanita yang tengah mengalami Menarche atau menstruasi pertama, Mereka akan dipaksa telanjang dan berendam di tengah lautan selama berhari-hari. Cara ini dilakukan agar mereka para gadis mampu bertahan saat merasakan sakitnya ketika melahirkan.
Ketika ujian berakhir, dan si gadis ini tidak kuat berdiri maka anggota suku malah akan bersoarak gembira.
Ini menandakan bahwa si gadis telah berhasil melewati ujian sehingga dianggap siap menjalani kehidupan sebagai wanita dewasa.
Suku Tiv
Suku tiv yang ada Nigeria dan Kamerun memiliki ritual menyakitkan yang harus dialami para wanita untuk proses menuju kedewasaan. Setelah seorang gadis mendapat haid, maka harus menjalani ritual penyayatan perut.
Untuk menandai kedewasaan, perut gadis yang baru mendapat haid tersebut disayat dengan beberapa torehan luka berbentuk garis memanjang.