Brobosan, Tradisi Unik yang Mengajarkanmu Nilai-nilai Luhur Masyarakat Jawa

Senin 21-08-2023,13:30 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Ahmad Kartubi

RADARMUKOMUKO.COM - Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan tradisi yang beragam. Setiap suku dan daerah memiliki cara tersendiri untuk mengungkapkan nilai-nilai luhur dan kearifan lokal dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu suku yang dikenal kental dengan tradisi dan budaya adalah suku Jawa. Masyarakat Jawa masih melestarikan berbagai tradisi upacara adat yang berkaitan dengan siklus hidup manusia, mulai dari kelahiran, pernikahan, hingga kematian.

Salah satu tradisi yang menarik untuk diketahui adalah Brobosan, yaitu tradisi yang dilakukan saat ada anggota keluarga atau kerabat yang meninggal dunia. Brobosan berasal dari kata nrobos dalam bahasa Jawa, yang berarti menerobos atau melewati. Tradisi ini dilakukan dengan cara berjalan di bawah keranda atau peti jenazah yang sedang diangkat tinggi-tinggi oleh para pelayat. Biasanya, orang yang melakukan Brobosan adalah keluarga terdekat jenazah, yang dipimpin oleh anggota keluarga laki-laki tertua.

BACA JUGA:Tradisi Nyeleneh di Kepulauan Marquesas Yang Indah, Anak Belajar Dewasa Harus Menonton Orang Tua

Tradisi Brobosan memiliki beberapa makna dan tujuan, di antaranya adalah sebagai berikut:

- Sebagai bentuk penghormatan terakhir kepada jenazah sebelum dimakamkan, serta kepada leluhur yang sudah meninggal lebih dulu. Masyarakat Jawa percaya bahwa dengan melakukan Brobosan, mereka dapat mengucapkan terima kasih dan permohonan maaf kepada jenazah atas jasa-jasanya semasa hidup.

- Sebagai cara untuk melepaskan rasa sedih dan merelakan kepergian jenazah ke alam baka. Masyarakat Jawa menganggap bahwa kematian adalah hal yang pasti dan tak dapat dihindari. Oleh karena itu, mereka harus menerima dan mengikhlaskan orang yang telah tiada dengan lapang dada.

BACA JUGA:Tradisi Unik Saurath Mela Menjual Pria di Pasar Jodoh Untuk Dijadikan Suami, Harga Bisa Nego?

- Sebagai harapan agar mendapatkan berkah atau tuah dari jenazah, misalnya umur panjang, ilmu tinggi, atau rezeki lancar. Masyarakat Jawa meyakini bahwa orang yang meninggal memiliki kekuatan gaib yang dapat memberikan pengaruh positif kepada orang-orang yang masih hidup, terutama keluarga dan kerabatnya.

- Sebagai simbol bakti dan penghargaan kepada jenazah atas jasa-jasanya semasa hidup. Masyarakat Jawa mengikuti pepatah "mikul dhuwur mendhem jero", yang artinya mengangkat tinggi-tinggi dan menyimpan dalam-dalam. Hal ini menunjukkan sikap hormat dan menghargai orang tua atau leluhur yang telah memberikan banyak manfaat kepada generasi selanjutnya.

Tradisi Brobosan biasanya dilakukan di halaman depan rumah jenazah, sebelum jenazah diberangkatkan ke tempat pemakaman. Namun, sebelum itu, ada beberapa persiapan dan ritual yang harus dilakukan terlebih dahulu, yaitu:

- Menyiapkan ubo rampe, yaitu makanan dalam sesaji atau sajen yang disajikan di depan keranda jenazah. Ubo rampe biasanya berupa nasi kuning, lauk-pauk, buah-buahan, kue-kue tradisional, dan minuman. Ubo rampe dimaksudkan sebagai persembahan kepada arwah jenazah dan leluhur, serta sebagai tanda syukur atas nikmat Tuhan.

BACA JUGA:Tradisi Unik di Taiwan, Untuk Menghibur Jenazah dan Pelayat, Ritualnya Gadis Menari Pakaian Ini

- Menyampaikan pidato dari perwakilan pihak keluarga, yang berisi ucapan maaf mewakili jenazah bila semasa hidupnya pernah bersalah atau berbuat salah kepada siapa pun. Pidato juga diakhiri dengan doa bersama untuk jenazah agar mendapatkan tempat yang baik di sisi Tuhan.

- Melakukan Brobosan dengan cara berjalan bergantian sebanyak tiga kali di bawah keranda atau peti jenazah. Dimulai dari sebelah kanan, ke sebelah kiri, ke depan, hingga kembali ke sebelah kanan. Orang yang melakukan Brobosan harus merunduk dan mengucapkan salam kepada jenazah.

Tradisi Brobosan merupakan salah satu warisan budaya masyarakat Jawa yang masih dilestarikan hingga saat ini. Tradisi ini menunjukkan nilai-nilai luhur seperti hormat, bakti, rela, dan harap yang melekat dalam diri masyarakat Jawa. Tradisi ini juga menjadi salah satu ciri khas dan keunikan budaya Indonesia yang patut diapresiasi.

Kategori :