RADARMUKOMUKO.COM - Terjadi ketegangan antara golongan tua dan golongan muda. Puncaknya Soekarno-Hatta diculik golongan muda ke Rengasdengklok, Jawa Barat. Latar belakang penculikan ini adalah desakan golongan muda yang ingin menyegerakan proklamasi kemerdekaan.
Mereka melihat ini merupakan peluang besar di tengah kacaunya pasukan Jepang yang baru menyerah kepada tentara Sekutu setelah kota Hiroshima dan Nagasaki dijatuhi bom atom pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945.
BACA JUGA:Teks Proklamasi Ditulis Tangan Soekarno dan Yang Diketik Sayuti Malik Ternyata Ada Perbedaan
Jika kedua tokoh besar tersebut tetap berada di Jakarta, keduanya akan terus dipengaruhi dan ditekan oleh Jepang. Golongan muda yang terdiri dari Soekarni, Wikana, Aidit dan Chaerul Saleh, kemudian menjemput paksa Soekarno beserta istri, Fatmawati, dan putra bungsunya Guntur pada tanggal 16 Agustus 1945 dini hari.
Bersama Soekarno, Moh. Hatta juga "diculik" oleh para golongan muda menuju ke daerah Rengasdengklok.
Di Rengasdengklok, keduanya dibawa menuju rumah salah seorang warga keturunan Tionghoa bernama Djiaw Kie Siong. Selama penculikan tersebut, para pemuda berusaha meyakinkan Soekarno dan Moh. Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan tanpa ada campur tangan Jepang.
Bahkan mereka juga siap untuk melawan tentara Jepang jika sewaktu-waktu terjadi serangan saat proklamasi dilaksanakan. Meskipun demikian, Soekarno dan Hatta tetap teguh pada pendirian awal mereka.
BACA JUGA:Sejarah Teks Proklamasi Kemerdekaan RI 1945, Naskah Asli Ditulis Tangan Soekarno Sempat Dibuang
Pada saat yang bersamaan, Wikana dari golongan muda dan Achmad Soebardjo dari golongan tua sudah mendapatkan kesepakatan bersama untuk melaksanakan proklamasi di Jakarta.
Achmad Soebardjo kemudian diantar oleh Yusuf Kunto menuju Rengasdengklok dan berhasil meyakinkan Soekarno dan Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan.
Perumusan teks Proklamasi Setelah kesepakatan tercapai, rombongan Soekarno dan Hatta berangkat menuju Jakarta dari Rengasdengklok pada 16 Agustus 1945 pukul 21.00 WIB.
Pada malam tersebut, Ir. Soekarno, Moh. Hatta, dan Ahmad Soebardjo bersama-sama merumuskan teks proklamasi di kediaman Laksamana Muda Maeda Tadashi.
BACA JUGA:Peritiwa Penting Sebelum Proklamasi Kemerdekaan, Soekarno-Hatta Sempat Diculik Pemuda
Meskipun Laksamana Maeda merupakan bagian dari pasukan Jepang, tetapi Maeda memberikan jaminan keselamatan kepada tokoh-tokoh Indonesia tersebut selama merumuskan proklamasi.
Soekarno saat itu menulis naskah Proklamasi, sedangkan Moh. Hatta dan Achmad Soebardjo menyumbangkan ide secara lisan.