RADARMUKOMUKO.COM - Isu-isu kerusakan lingkungan sangat penting untuk diketahui oleh para pelancong ketika datang ke destinasi wisata yang akan dikunjungi.
Sudah Banyak masyarakat yang menjadi lebih sadar akan lingkungan, terutama ketika akan bepergian ke wisata alam.
Ada banyak cara untuk bepergian ke destinasi yang lebih ramah lingkungan dengan cara menaiki kendaraan umum seperti kereta api, bus, maupun kendaraan umum lainnya.
BACA JUGA:Wisata Lembah Harau di Sumatera Barat, Tempat Wisata yang Menyimpan Segudang Keindahan Alam
Ada beberapa langkah yang dapat diambil untuk menjadi turis yang lebih baik.
Dan sekarang, banyak sekali komunitas maupun organisasi yang ingin menghargai satwa liar, mendukung komunitas pecinta alam, dan membatasi dampak lingkungannya, sehingga memiliki destinasi yang lebih mengedepankan ekowisata.
Forbes Advisor telah mengembangkan indeks ekowisata untuk membantu wisatawan menentukan lokasi terbaik yang menawarkan pengalaman akan sadar kepada lingkungan atau ekowisata.
BACA JUGA:Indahnya Pesona Bengkulu, Ini Dia Rekomendasi 5 Tempat Wisata yang Wajib Kamu Kunjungi
Indeks tersebut mengukur berbagai faktor, termasuk jumlah spesies hewan dan tumbuhan, dan spesies yang dilindungi per 10 Km persegi, persentase daratan yang dilindungi, jumlah situs warisan alam UNESCO, emisi CO2 per kapita, dan kinerja lingkungan secara umum, seperti kualitas udara.
Dari hasil analisis data tersebut, negara Brasil menduduki posisi tertinggi dalam indeks ekowisata.
Peringkat ini dibagi ke dalam berbagai kategori guna membantu merencanakan petualangan ramah lingkungan berikutnya.
Australia memiliki jumlah situs warisan dunia UNESCO terbanyak, sedangkan Brasil tampaknya memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tertinggi, dan Singapura paling kaya akan alam.
Untuk persentase terbesar lahan lindung, Bhutan menempati posisi teratas, dan Yunani adalah negara dengan peringkat tertinggi di Eropa.
Berikut ini 10 destinasi teratas untuk kategori ekowisata menurut Forbes Advisor: