BACA JUGA:Kisah Letnan Komarudin Pejuang Kebal Peluru, Salah Lihat Tanggal Perintah Serangan 1 Maret
Bisa dibilang, organisasi ini merupakan lembaga yang menampung wilayah Hindia Belanda setelah berhasil direbut oleh Sekutu dari tangan Jepang.
Setelah Indonesia berhasil meraih kemerdekaannya, ada saja teknik dan siasat Belanda agar masih memiliki kesempatan berkuasa kembali. Dengan membonceng Inggris, mereka pun kembali mempersenjatai para anggota NICA dan KNIL di Indonesia.
Alhasil, pertempuran besar seperti peristiwa Surabaya, Palagan Ambarawa dan Medan Area, kembali terjadi di tanah air. Mirisnya, banyak dari anggota NICA adalah orang-orang pribumi yang sampai hati membunuh saudararnya sendiri. Tentara lokal inilah yang tergabung dalam kompi V Andjing NICA yang terkenal sadis dan haus darah.
BACA JUGA:7 Pejuang Asing Yang Rela Mati Membela Indonesia, Sebelumnya Pasukan Penjajah
Meski telah berlalu, kisah pengkhianat NICA yang ikut andil dalam serangkaian persitiwa berdarah di Indonesia tentu sangat disayangakan.
Negeri yang harusnya ditata kembali setelah mencapai kemerdekaannya, harus kembali bermandi darah untuk kedua kalinya. Oleh sebab itu, suatu negara tidak akan jatuh dan rusuh kecuali ada pengkhianat di dalamnya.*