Karat dapat terbentuk di permukaan air maupun di bawah air.
BACA JUGA:Ini Alasan Bangkai Titanic Tidak Diangkat Dari Dasar Laut, Takut Informasi Data Hilang Atau
Namun, di bawah air, proses karat berlangsung lebih lambat karena kurangnya oksigen.
Selain itu, faktor-faktor seperti suhu, tekanan, salinitas, dan keberadaan mikroorganisme juga mempengaruhi laju karat.
Dalam kasus Titanic, para peneliti telah menemukan bahwa bangkai kapal yang terbuat dari besi dan baja telah mengalami korosi parah akibat karat.
Bahkan, beberapa bagian kapal telah runtuh atau hilang karena karat.
BACA JUGA:Pantas Banyak Korban, Suhu Air di Lokasi Titanic Bisa Beku Dalam Hitungan Menit, Ini Faktornya
Para peneliti memperkirakan bahwa bangkai kapal Titanic akan lenyap dalam waktu 20 tahun ke depan karena karat.
Lalu, bagaimana dengan harta karun yang terbuat dari bahan lain selain besi dan baja?
Apakah mereka juga terkena dampak karat? Jawabannya adalah tergantung pada jenis bahan dan kondisi lingkungan.
Menurut para ahli, logam mulia seperti emas dan perak tidak mudah berkarat karena mereka memiliki ketahanan oksidasi yang tinggi.
Artinya, mereka tidak bereaksi dengan oksigen dan air dengan mudah.
Oleh karena itu, harta karun seperti kalung emas gigi hiu megalodon dan perhiasan berlian dan safir kemungkinan masih terjaga keindahannya di dasar laut.
BACA JUGA:Pantas Banyak Korban, Suhu Air di Lokasi Titanic Bisa Beku Dalam Hitungan Menit, Ini Faktornya
Namun, logam mulia juga bisa terkena pengaruh faktor lain seperti tekanan, suhu, salinitas, dan mikroorganisme.
Misalnya, tekanan tinggi di dasar laut bisa menyebabkan deformasi atau perubahan bentuk pada logam mulia.