BACA JUGA:Ini Alasan Bangkai Titanic Tidak Diangkat Dari Dasar Laut, Takut Informasi Data Hilang Atau
Selain logam mulia, harta karun yang terbuat dari bahan organik seperti kayu, kertas, kain, atau kulit juga bisa terpengaruh oleh kondisi lingkungan di dasar laut.
Bahan organik cenderung lebih mudah terurai atau membusuk karena aktivitas bakteri atau jamur. Bahan organik juga bisa dimakan oleh hewan-hewan laut seperti ikan, udang, atau cacing.
Oleh karena itu, harta karun seperti piano Steinway yang terbuat dari kayu dan kertas kemungkinan sudah rusak parah atau bahkan tidak ada lagi di dasar laut.
Demikian juga dengan lukisan La Circassienne au Bain yang terbuat dari kanvas dan cat minyak. Harta karun seperti mobil Renault Tipe CB Coupe de Ville yang terbuat dari campuran besi, kaca, karet, dan kulit kemungkinan sudah mengalami kerusakan yang beragam.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa harta karun Titanic yang tenggelam di dasar laut tidak luput dari pengaruh karat dan faktor-faktor lingkungan lainnya.
Beberapa harta karun mungkin masih bisa ditemukan dalam kondisi yang cukup baik, tetapi beberapa lainnya mungkin sudah rusak parah atau bahkan lenyap.
Harta karun Titanic memang menyimpan sejarah dan nilai yang luar biasa, tetapi mereka juga menghadapi tantangan dan ancaman yang besar di bawah laut.
Artikel ini dilansir dari berbagai sumber : www.liputan6.com dan uthys.wordpress.com