RADARMUKOMUKO.COM - Masyarakat Indonesia mulai merayakan peringatan hari kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus. Hal ini terlihat dari pengibaran bendera merah putih di depan rumah masing-masing juga umbul-umbul. Selain itu berbagai acara perlombaan dan hiburan juga dilangsungkan di berbagai tempat.
Juga tidak kalah penting dari berbagai perayaan yang dilakukan, ada baiknya kita kembali mengingat sejarah perumusan, penulisan teks Proklamasi Indonesia saat kemerdekaan pada 17 Agustus 1945.
BACA JUGA:Peritiwa Penting Sebelum Proklamasi Kemerdekaan, Soekarno-Hatta Sempat Diculik Pemuda
Mengutib dari berbagai sumber konten sejarah, Teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang dibacakan pada 17 Agustus 1945 oleh Ir. Soekarno, di Jalan Pegangsaan Timur Nomor 56, Jakarta, diketik oleh Sayuti Melik.
Proklamasi Klad adalah naskah asli proklamasi yang merupakan tulisan tangan sendiri oleh Soekarno sebagai pencatat, dan adalah merupakan hasil gubahan (karangan) oleh Hatta dan Achmad Soebardjo.
Adapun perumus proklamasi Kemerdekaan Bangsa Indonesia terdiri dari Tadashi Maeda, Tomegoro Yoshizumi, S. Nishijima, S. Miyoshi, Mohammad Hatta, Soekarno, dan Achmad Soebardjo.
BACA JUGA:Mengenang Pertempuran Bojong Kokosan, Pemicu Peristiwa Bandung Lautan Api
Para pemuda yang berada di luar meminta supaya teks proklamasi bunyinya keras. Namun Jepang tak mengizinkan. Beberapa kata yang dituntut adalah "penyerahan", "dikasihkan", diserahkan", atau "merebut".
Akhirnya yang dipilih adalah "pemindahan kekuasaan". Setelah dirumuskan dan dibacakan di rumah orang Jepang, isi proklamasi pun disiarkan di radio Jepang.
Naskah Proklamasi Klad atau asli ini ditinggal begitu saja dan bahkan sempat masuk ke tempat sampah di rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda.
B.M. Diah menyelamatkan naskah bersejarah ini dari tempat sampah dan menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari, hingga diserahkan kepada Presiden Soeharto di Bina Graha pada 29 Mei 1992.
BACA JUGA:Ini Penyebab Perang Diponegoro, Penindasan dan Perusakan Moral Bangsa Oleh Belanda
Dalam sejarahnya, mengutip dari katadata.co.id pembentukan naskah proklamasi kemerdekaan Indonesia terjadi karena sekutu menjatuhkan bom atom di kota Hiroshima dan Nagasaki. Akhirnya Kaisar Hirohito menyatakan menyerah tanpa syarat terhadap sekutu pada 15 Agustus 1945.
Golongan muda yang terdiri dari Sukarni, Wikana, Chairul Saleh, Yusuf Kunto, dan lainnya mendengarkan kabar tersebut melalui siaran radio. Kemudian golongan pemuda itu mendesak Soekarno dan Hatta untuk segera menyatakan proklamasi.
Tanggal 16 Agustus 1945 pukul 03.30, Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta dibawa golongan pemuda ke Rengasdengklok atau markas PETA. Mereka disembunyikan di daerah Karawang. Terjadi perbedaan pendapat antara golongan muda dan golongan tua.