RADARMUKOMUKO.COM - Beberapa saksi yang selamat mengatakan bahwa itu adalah lagu Nearer, My God, to Thee, sebuah lagu rohani yang dipercaya sebagai lagu favorit Wallace Hartley.
Salah satu legenda paling terkenal dari tragedi Titanic adalah tentang band musik yang tetap bermain di atas kapal meskipun kapal sudah pasti akan tenggelam.
Band ini terdiri dari delapan musisi profesional yang disewa oleh agensi Black Talent untuk menghibur penumpang kelas mewah.
BACA JUGA:Kabar Gembira, Pinjam KUR Rp 30 Juta Dengan Cicilan Rp 500 Ribuan, Hanya di Bank Ini
Group mereka adalah Wallace Hartley (pemimpin dan pemain biola), Roger Bricoux (pemain cello), Theodore Brailey (pemain piano), John Clarke (pemain bass), John Hume (pemain biola), Georges Krins (pemain biola), Percy Taylor (pemain piano) dan Frederick Clarke (pemain biola).
Diceritkan oleh para saksi yang selamat dalam pristiwa itu baik penupang maupun awak kapal.
Band ini mulai bermain di ruang tunggu kelas satu setelah Titanic menabrak gunung es pada malam 14 April 1912.
BACA JUGA:Fakta Suku Himba, Wanita Tak Pernah Mandi dan Kosmetik dari Tanah Liat
Alasan group musik ini adalah untuk menenangkan penumpang yang ketakutan dan panik ketika itu.
Mereka memainkan lagu-lagu populer saat itu, seperti Alexander's Ragtime Band, In the Good Old Summer Time, dan Oh, You Beautiful Doll.
Ketika situasi semakin kritis, band ini pindah ke dek belakang kapal, di mana sekoci-sekoci disiapkan untuk evakuasi.
Di sana, mereka terus bermain hingga akhir, bahkan ketika air sudah mencapai kaki mereka.
BACA JUGA:Tokoh Nasional Buya Hamka Putra Sumbar, Seorang Ulama, Wartawan Penulis Karya Sastra
Tidak ada yang tahu pasti lagu apa yang menjadi lagu terakhir yang dimainkan oleh band ini sebelum kapal tenggelam.
Beberapa saksi mengatakan bahwa itu adalah Nearer, My God, to Thee, sebuah lagu rohani yang dipercaya sebagai lagu favorit Wallace Hartley.