Pagi hari sekitar pukul 06.00 WIB, sewaktu sirene dibunyikan serangan segera dilancarkan ke segala penjuru kota.
Dalam penyerangan ini Letkol Soeharto langsung memimpin pasukan dari sektor barat sampai ke batas Malioboro. Sektor Timur dipimpin Ventje Sumual, sektor selatan dan timur dipimpim Mayor Sardjono, sektor utara oleh Mayor Kusno.
Untuk sektor kota sendiri ditunjuk Letnan Amir Murtono dan Letnan Masduki sebagai pimpinan. TNI berhasil menduduki kota Yogyakarta selama 6 jam. Tepat pukul 12.00 siang, sebagaimana yang telah ditentukan semula, seluruh pasukkan TNI mundur.
BACA JUGA:Ini Penyebab Perang Diponegoro, Penindasan dan Perusakan Moral Bangsa Oleh Belanda
Kejadian tersebut telah membuat kedudukan Belanda di Indonesia menjadi terintimidasi. Posisi Belanda di Indonesia menjadi semakin terpojok seiring dengan berita bahwa Indonesia telah merdeka dan masih ada.
Berita tersebut semakin menjadi ketika sampai di Dewan Keamanan PBB yang kemudian Indonesia berusaha meyakinkan bahwa Indonesia adalah sebuah negara yang merdeka.
Maka. meskipun hanya mampu menguasai Yogyakarta selama enam jam telah membuktikan bahwa eksistensi tentara Indonesia masih ada.
Situasi ini membawa dampak yang sangat besar bagi pihak Indonesia yang sedang bersidang di Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa. Serangan ini sekaligus memperkuat posisi tawar Indonesia dalam perundingan di Dewan Keamanan PBB.
BACA JUGA:Hadapi Perlawanan Rakyat Lampung, Kalah Perang, Belanda Lakukan Cara Licik
Intinya, serangan Umum 1 Maret perupakan salah satu peritiwa penting dan besar di Indonesia, bukan hanya untuk Yogyakarta, namun merupakan tonggak awal pemecut terciptanya perjuangan Indonesia yang merupakan kemanunggalan antara TNI dan Rakyat dalam upayanya untuk mempertahankan kemerdekaan Indonesia.
Peristiwa tersebut merupakan salah satu bukti nyata bahwa indonesia merupakan suatu negara yang berdaulat dan membuktikan kepada dunia internasional bahwa Negara Kesatuan Republik Indonesia masih ada dan tetap ada, karena bila peristiwa tersebut tidak terjadi maka bukan tidak mungkin negara Indonesia tidak mendapatkan pengakuan dan hanya akan menjadi negara jajahan kembali.
BACA JUGA:Kisah Tentara Belanda Yang Membelot dan Berjuang Membela Indonesia
Saat ini Monumen Serangan Umum 1 Maret ini merupakan salah satu landmark dan cagar budaya Kota Yogyakarta sebagai bangunan yang mengingatkan tentang sejarah perjuangan bangsa Indonesia melawan penjajah pada masa lalu.
Meskipun peristiwa Serangan Umum 1 Maret telah lama berlalu, sejarah tetap mencatatnya sebagai peristiwa bersejarah bangsa Indonesia.*