RADARMUKOMUKO.COM - Salah satu legenda paling terkenal dari tragedi Titanic adalah tentang band musik yang tetap bermain di atas kapal meskipun kapal sudah pasti akan tenggelam.
Band ini terdiri dari delapan musisi profesional yang disewa oleh agensi Black Talent untuk menghibur penumpang kelas mewah.
Mereka adalah Wallace Hartley (pemimpin dan pemain biola), Roger Bricoux (pemain cello), Theodore Brailey (pemain piano), John Clarke (pemain bass), John Hume (pemain biola), Georges Krins (pemain biola), Percy Taylor (pemain piano) dan Frederick Clarke (pemain biola).
Menurut kesaksian para penumpang dan awak kapal yang selamat, band ini mulai bermain di ruang tunggu kelas satu setelah Titanic menabrak gunung es pada malam 14 April 1912.
Tujuan mereka adalah untuk menenangkan penumpang yang ketakutan dan panik.
BACA JUGA:Kapal Titanic Meski Sudah Tenggelam 111 Tahun yang Lalu, Ternyata Punya Kisah-Kisah Horor
Mereka memainkan lagu-lagu populer saat itu, seperti Alexander's Ragtime Band, In the Good Old Summer Time, dan Oh, You Beautiful Doll.
Ketika situasi semakin kritis, band ini pindah ke dek belakang kapal, di mana sekoci-sekoci disiapkan untuk evakuasi.
Di sana, mereka terus bermain hingga akhir, bahkan ketika air sudah mencapai kaki mereka.
Tidak ada yang tahu pasti lagu apa yang menjadi lagu terakhir yang dimainkan oleh band ini sebelum kapal tenggelam.
BACA JUGA:Jangan Salah, Ombak Laut Juga Punya Andil dalam Tenggelamnya Titanic
Beberapa saksi mengatakan bahwa itu adalah Nearer, My God, to Thee, sebuah lagu rohani yang dipercaya sebagai lagu favorit Wallace Hartley.
Namun, ada juga yang mengatakan bahwa itu adalah Autumn, sebuah lagu klasik yang termasuk dalam buku lagu White Star Line.
Ada juga yang mengatakan bahwa itu adalah Songe d'Automne, sebuah lagu waltz Prancis yang populer pada masa itu.