RADARMUKOMUKO.COM - Kalang Obong adalah salah satu tradisi upacara kematian yang dilakukan oleh suku Kalang, sebuah suku minoritas yang menyebar di beberapa wilayah di Kabupaten Kendal, Provinsi Jawa Tengah.
Tradisi ini biasanya dilakukan setelah setahun seseorang meninggal, atau dalam bahasa Jawa disebut sependhak.
BACA JUGA:Tradisi Pemakaman Unik di Taiwan Ritualnya Melibatkan Penari Telanjang, Agar Banyak Pelayat
Dalam upacara Kalang Obong, keluarga dan kerabat dari orang yang meninggal akan membakar benda-benda pribadi milik almarhum, seperti pakaian, tempat tidur, tas, sepatu, bahkan perhiasan.
Pembakaran dilakukan oleh tiga orang yang disebut sebagai juru obong.
Mereka akan menyalakan api di sebuah tempat khusus yang disebut sebagai panggungan obong.
BACA JUGA:Tradisi Pemakaman Unik di Taiwan Ritualnya Melibatkan Penari Telanjang, Agar Banyak Pelayat
Tujuan dari tradisi ini adalah untuk mengantar roh orang yang meninggal ke alam baka dengan cara membersihkan segala kotoran dan dosa yang melekat pada benda-benda tersebut.
Selain itu, tradisi ini juga dimaksudkan untuk menghapus rasa duka dan kesedihan dari keluarga yang ditinggalkan.
Tradisi Kalang Obong memiliki akar sejarah yang panjang dan berkaitan dengan agama Hindu.
Meskipun demikian, tradisi ini berbeda dengan Ngaben di Bali, karena yang dibakar bukanlah jenazah asli manusia, melainkan boneka yang disebut sebagai puspa.
Boneka ini dibuat dari bahan-bahan alami seperti bambu, daun pisang, dan kain putih. Boneka ini melambangkan tubuh orang yang meninggal.
BACA JUGA:Tradisi Unik Pernikahan di Skotlandia Diteriaki, Pengantin Dilumuri Bau Busuk dan Menjijikan
Tradisi Kalang Obong sempat terancam punah karena sudah jarang dilaksanakan oleh masyarakat Kalang.
Dalam kurun waktu 1948 sampai 1960, tercatat hanya tiga kali diadakan upacara Kalang Obong.