Tradisi Unik Kebo-Keboan Suku Osing, Berdandan Seperti Kerbau dan Berlari-lari dengan Tujuan Ini

Senin 07-08-2023,10:30 WIB
Reporter : Tim Redaksi RM
Editor : Ahmad Kartubi

Di Desa Aliyan, seluruh ritual masih dilakukan sesuai dengan aturan adat, sedangkan di Desa Alasmalang, ritual ini lebih bersifat imitasi yang ditujukan untuk pariwisata.

BACA JUGA:Destinasi Wisata Lampung Yang Wajib Dikunjungi Pemandangannya Indah, Mempesona Cocok Buat Anak Muda

Prosesi tradisi kebo-keboan dimulai dengan pembuatan kostum kerbau dari bahan-bahan alami seperti daun pisang, jerami, kulit pohon, dan lain-lain. 

Para peserta yang akan menjadi kebo dipilih secara khusus berdasarkan kriteria tertentu, seperti usia, jenis kelamin, dan status perkawinan. 

Mereka harus menjalani ritual persiapan sebelum upacara, seperti mandi bersih dan puasa.

Pada hari pelaksanaan, para peserta berkumpul di balai desa untuk menerima berkat dari sesepuh desa. 

Kemudian mereka berbaris menuju lokasi upacara sambil membawa hasil tanaman palawija seperti jagung, kacang-kacangan, dan ubi.

BACA JUGA:Menguak Misteri Keberadaan Kapal Titanic Masih Utuh di Dasar Laut Meski Berada di Dasar Laut Dalam Tekanan Air

Di lokasi upacara, mereka akan melakukan atraksi lari-larian sambil mengejar dan menakut-nakuti warga yang menyaksikan. 

Warga yang ditangkap oleh para kebo harus memberikan sesuatu sebagai tebusan, seperti uang atau makanan. 

Setelah itu, para kebo akan kembali ke balai desa untuk mengakhiri upacara dengan makan bersama.

Tradisi kebo-keboan merupakan salah satu warisan budaya yang patut dilestarikan dan diapresiasi. Tradisi ini menggambarkan nilai-nilai luhur suku Osing, seperti rasa syukur, gotong royong, dan kreativitas. Selain itu, tradisi ini juga memberikan hiburan dan edukasi bagi masyarakat luas tentang keberagaman budaya Indonesia.

Artikel ini dilansir dari berbagai sumber : www.liputan6.com  dan kumparan.com

Kategori :