Tan Malaka digelari Bapak Republik Indonesia, karena adalah tokoh pertama yang memberi nama Republik Indonesia.
Tan Malaka ditetapkan sebagai pahlawan nasional oleh Presiden Sukarno melalui Kepres Nomor 53 Tahun 1963 tanggal 28 Maret 1963.
4. Sisingamangaraja XII
Raja yang berasal dari Sumatra Utara ini ditetapkan menjadi pahlawan nasional pada 9 November 1961. Ia merupakan seorang pemimpin yang sangat populer dalam masyarakat Batak. Raja Sisingamaraja XXI mulai memimpin pada tahun 1876 dan menggantikan ayahnya yang memiliki gelar sebagai Sisingamangaraja XI.
Penobatannya sebagai Raja ke 12 dilakukan bersamaan pada saat masuknya Belanda ke Sumatra Utara, yang lalu berusaha untuk melakukan monopoli perdagangan di daerah Bakkara.
BACA JUGA:Laksamana Malahayati Perempuan Pejuang yang berasal dari Kesultanan Aceh
Serangan Belanda ini, lalu memicu terjadinya perang yang berlangsung hingga puluhan tahun. Pasca Bakkara jatuh ke tangan Belanda, Sisingamangaraja XII akhirnya gugur ditembak oleh pihak Belanda di daerah Dairi.
5. Tuanku Tambusai
Pahlawan nasional yang berasal dari Sumatra berikutnya ialah Harimau Paderi Dari Rokan yang lebih populer dengan nama Tuanku Tambusai. Beliau berasal dari Riau, lahir di Rokan Hulu pada 5 November 1784, dan berjuang di daerah Rokan Hulu dan sekitarnya hingga 15 tahun untuk melawan penjajahan Belanda.
BACA JUGA:Perang Sisingamangaraja, Perlawanan Masyarakat Batak Terhadap Belanda
Beliau merupakan seorang yang sulit untuk dikalahkan, pantang menyerah dan tak mau berdamai dengan pihak Belanda sedikitpun. Karena sikap keras dan teguh, beliau menolak ajakan damai yang diajukan Kolonel Elout. Hingga pada akhirnya, tanggal 28 Desember 1838 benteng Dalu – Dalu diserang dan jatuh ke tangan Belanda. Tuanku Tambusai melarikan diri melalui pintu rahasia ke Saremban, Negeri Sembilan, Malaysia dan tinggal di sana hingga akhir hayatnya.
6. Sultan Mahmud Badaruddin II
Sultan Mahmud Badaruddin II lahir di Palembang pada tahun 1767 dan wafat di Ternate pada 26 September 1852, beliau merupakan pemimpin Kesultanan Palembang Darussalam yang berkuasa selama dua periode yakni 1803–1813 dan 1818–1821. Sultan Mahmud Badaruddin II memerintah setelah ayahnya yaitu Sultan Muhammad Bahauddin (1776-1803) wafat.
BACA JUGA:Perang Puputan Margarana, Pertempuran Sampai Titik Darah Terakhir Melawan Belanda
Memiliki nama kecil yakni Raden Hasan Pangeran Ratu, beliau beberapa kali menjadi pemimpin dalam pertempuran untuk melawan penjajahan Inggris dan Belanda. Salah satu yang paling terkenal ialah Perang Menteng. Sultan Mahmud Badaruddin II ditangkap pada 14 Juli 1821 saat Belanda menguasai Palembang dan beliau diasingkan ke Ternate. Gelar pahlawan nasional diberikan oleh pemerintah Indonesia pada tanggal 29 Oktober 1984.
7. Depati Amir